Mengenal Sejarah Pertama Piala Sudirman 1989, Indonesia Juara
Mengenal sejarah Piala Sudirman yang digelar pertama pada 1989, Indonesia berhasil meraih gelar juara
Penulis: Laura Hilmi
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Mengenal sejarah Piala Sudirman yang digelar pertama pada 1989.
Piala Sudirman 1989 menjadi turnamen bulu tangkis bergengsi dan mampu mencetak sejarah bagi Indonesia.
Pasalnya, pada 1989 turnamen bulu tangkis Piala Sudirman pertama kali digelar.
Pagelaran pertama Piala Sudirman, Indonesia berhasil meraih gelar juara perdana.
Pada Piala Sudirman 1989, Jakarta menjadi tuan rumah untuk pertama kalinya.
Pertandingan pertama Piala Sudirman 1989, Tim Merah Putih menunjukkan perjuangan pantang menyerah.
Hal itu dibuktikan pada babak final, Indonesia harus mengejar ketertinggalannya dua poin atas Korea.
Baca juga: Hasil Simulasi Piala Sudirman, Thomas & Uber: Nova Widianto Evaluasi Penampilan Ganda Campuran
Baca juga: Rionny Mainaky Puas dengan Hasil Simulasi Beregu PBSI Hari Pertama, Persiapan Menuju Piala Sudirman
Dikutip dari laman resmi PB Djarum, pada laga final partai pertama, pasangan ganda putra Indonesia, Eddy Hartono/Rudy Gunawan melawan wakil dari Korea, Park Joo Bong/Kim Moon Soo.
Pasangan ganda putra Indonesia belum berhasil meraih kemenangan sehingga harus menyerahkan keunggulan kepada tim Korea dengan skor 9-15, 15-8, 13-15.
Hasil tersebut menjadikan Korea unggul sementara dengan kedudukan 1-0 atas Indonesia.
Memasuki partai kedua, pasangan ganda putri Verawaty Fajrin/Yanti Kusmiati juga belum berhasil menyumbangkan kemenangan untuk Indonesia.
Tim Indonesia harus mengakui keunggulan ganda putri Hwang Hye Young/Chung So Young.
Tim Merah Putih kalah pada dua gim langsung dengan skor 12-15, 6-15.
Hasil partai kedua membuat Indonesia kembali tertinggal 0-2.
Sehingga, pada partai ketiga menjadi babak penentu kemenangan Piala Sudirman.
Jika satu poin lagi didapat oleh Tim Korea, maka Piala Sudirman harus direlakan Indonesia untuk Korea.
Namun ternyata pertandingan tidak hanya berhenti di partai ketiga.
Langkah Korea untuk menjadi juara Piala Sudirman yang pertama kali, harus tertahan ketika atlet tunggal putri Indonesia yang diwakili Susy Susanti mampu membalikkan keadaan.
Susy Susanti yang saat itu masih berusia 18 tahun, harus bekerja keras untuk menyelesaikan tanggung jawabnya demi menyelamatkan tim Indonesia.
Pada partai ketiga, Susy Susanti berhadapan dengan tunggal putri Korea Lee Young Suk.
Pada gim pembuka Susy kalah tipis dengan skor 10-12.
Posisi tersebut seolah Indonesia tidak ada harapan.
Namun, Susy tak patah arang untuk merebut kemenangan.
Jatuh bangun Susy di lapangan berbuah manis.
Susy berhasil unggul di gim kedua dengan skor 12-10.
Padahal sebelumnya, Susy sempat tertinggal 4-10 dari pemain Korea.
Sementara pada gim ketiga, Susy menujukkan semangat menggelora.
Susy tak memberikan satu poin pun kepada lawannya itu.
Kontingen Merah Putih berhasil menekuk pemain Korea di gim penutup dengan skor 11-0.
Hasil tersebut membuat Indonesia mengejar kedudukan 1-2.
Kemenangan Susy di partai ketiga menular pada pemain tunggal putra, Eddy Kurniawan.
Pada partai keempat, Eddy Kurniawan berhasil menang atas tunggal putra wakil Korea Sung Han Kook dengan dua gim langsung.
Dua gim yang berhasil direbut Eddy Kurniawan dengan skor 15-4, 15-3.
Hasil partai keempat, Indonesia berhasil menyamakan kedudukan imbang 2-2.
Sehingga pertandingan ganda campuran pada partai kelima menjadi laga penentu kemenangan Piala Sudirman perdana.
Pada laga penentu, pasangan ganda campuran Indonesia Eddy Hartono yang berpasangan dengan Verawaty Fajrin sukses menang melawan wakil Korea Park Joo Boong/Chung So Young dengan skor 15-13, 15-3.
Kemenangan Eddy/Verawaty berhasil merubah kedudukan dengan kemenangan Indonesia 3-2 atas Korea.
Kesuksesan kontingen Merah Putih unggul 3-2 sekaligus menjadi penyumbang kemenangan untuk Indonesia pada Piala Sudirman 1989 perdana.
Namun, pada pertandingan Piala Sudirman berikutnya, Indonesia belum merebut kembali kemenangan bersejarah tersebut.
Momen kemenangan Indonesia di Piala Sudirman baru terjadi satu kali pada 1989.
Selebihnya, China dan Korea secara bergantian yang membawa pulang Piala Sudirman.
Terakhir pada 2019 di Nanning, China, kemenangan direbut oleh tim tuan rumah usai mengalahkan Jepang 3-0.
Sementara Indonesia sendiri saat itu finis sebagai semifinalis berjajar dengan Thailand.
(Tribunnews.com/Laura Hilmi)
Berita lainnya terkait Piala Sudirman.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.