Teror Ducati & Bagnaia Makin Nyata, Quartararo Tetap Pede Sabet Gelar Juara Dunia MotoGP 2021
Fabio Quartararo tetap percaya diri dalam perebutan gelar juara dunai MotoGP 2021 meski teror Ducati makin nyata.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Kesuksesan Ducati dalam mengganjal upaya Fabio Quartararo (Monster Energ Yamaha) dalam meraih gelar juara dunia MotoGP 2021 berbuah manis.
Balapan MotoGP Aragon yang tersaji di Sirkuit Aragon, Spanyol, Minggu (12/9/2021) menisbatkan rider Ducati, Francesco Bagnaia sebagai peraih podium utama.
Jajaran tiga besar dihuni oleh Marc Marquez (Repsol Honda) dan Joan Mir (Suzuki Ecstar).
Keberhasilan Bagnaia memangkas perolehan poin dengan pemuncak klasemen MotoGP 2021, Fabio Quartararo, jelas membuat girang Ducati.
Baca juga: Cerita Bagnaia di MotoGP Aragon 2021, Serunya Momen Kejar-kejaran dengan Marquez
Baca juga: Kalah Duel di MotoGP Aragon 2021, Marc Marquez Samakan Kualitas Bagnaia dengan Dovizioso
Sebelumnya pihak Ducati melalui Direktur Tekniknya, Paolo Ciabatti menginginkan rider pabrikan Italia itu saling 'gotong-royong' dalam menghentikan laju kemenangan Quartararo.
Artinya, setiap rider Ducati memiliki lawan yang sama untuk dikalahkan.
Akhir pekan lalu Bagnaia sukses menunaikan taktik tersebut.
Raihan 25 angka membuat anak didik Valentino Rossi kini berjarak 57 poin dari El Diablo (julukan Quartararo).
El Diablo sendiri memiliki balapan yang kurang menyenangkan di MotoGP Aragon.
Ia finis di urutan kedelapan meski memiliki modal bagus memulai race dari urutan ketiga.
Tapi, Quartararo bersama Yamaha lagi-lagi memble sedari awal. Dia bahkan sudah keteteran selepas start dan posisinya perlahan menurun.
Pembalap Monster Energy Yamaha itu kini mengemas 214 angka.
Ia unggul 57 poin dari pesaing terdekatnya, Francesco Bagnaia.
Keberhasilan taktik Ducati dalam perburuan gelar juara dunia membuat Quartararo tak keder.
Menurutnya, situasi ini adalah hal yang biasa.
Ia bahkan optimis bisa bangkit di MotoGP San Marino akhir pekan ini.
"Hari ini saya mencoba untuk berjuang dan memberikan semua kemampuan, karena targetku jelas yakni gelar juara dunia,." terang Quartararo, dikutip dari laman Motosan.
"Sayangnya saya kehilangan beberapa poin, tetapi ini adalah hal-hal yang bisa terjadi. Sebelum Sachsenring saya hanya unggul 10 poin, sementara ketika saya tiba di Aragon saya lebih dari 60.
"Hari ini (kemarin red), saya meninggalkan beberapa di jalan, tapi saya pikir itu normal dalam kejuaraan kompetitif seperti ini. Anda tidak selalu bisa mendapatkan poin, bahkan jika tujuannya adalah untuk menang."
Diakui Quartararo, balapan Aragon ini memang terbilang aneh mengingat dia lagi-lagi kesulitan tampil bagus di sana.
Padahal Quartararo sudah bisa start dari posisi ketiga dan punya sesi pemanasan yang oke.
Dengan demikian, Quartararo belum juga bisa menaklukkan Aragon selama karier membalapnya dengan pencapaian terbaik adalah finis kelima.
Balapan akhir pekan ini di Sirkuit Misano diprediksi berlangsung sengit. Yamaha memiliki catatan yang manis ketika balapan di sana.
Repsol Honda dan Ducati juga tak kalah apik soal raihan podium di lintasan yang berada di Italia itu.
(Tribunnews.com/Giri)