Nasi Kotak untuk Atlet PON Terlambat Diantar dan Basi, PB PON XX Papua 2021 Membantah
Ketua Sub PB PON Kota Jayapura Benhur Tomi Mano mengakui, keterlambatan pengantaran makanan kepada official dan atlet peserta PON
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tim Official peserta Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 Papua mengeluhkan nasi kotak untuk atlet terlambat diantar dan tak bisa dikonsumsi karena basi.
Tim Official Softball DKI Jakarta Donny Kesuma, melalui akun Instagram Donnykesumaofficial menyebut nasi kotak yang disediakan oleh penyelenggara selalu terlambat dan dalam keadaan basi.
Sebelumnya pada pekan lalu, atlet dan official dari sepatu roda juga mengeluhkan hal yang sama yakni nasi kotak yang terlambat dan dalam keadaan basi.
Ketua Sub PB PON Kota Jayapura Benhur Tomi Mano mengakui, keterlambatan pengantaran makanan kepada official dan atlet peserta PON.
Ia mengaku akan bertindak tegas jika hal tersebut terulang kembali.
“Sudah dua malam ini kami rapat evaluasi karena adanya keluhan dari para atlet, ofisial, dan perangkat pertandingan soal makan dan snack.
Baca juga: Tutup Eksibisi Esports PON XX, Bamsoet: Olahraga Ini Bisa Berkontribusi Besar Bagi Perekonomian
Saya sudah berikan peringatan tegas kepada pemenang konsumsi harus ubah pola pelayanan supaya tepat waktu dan tidak terlambat, juga tepat jumlah, tapi masih saja lambat,” kata Tomi Mano.
Tomi menjelaskan keterlambatan datangnya konsumsi atau makanan karena tempat memasak yang jauh dari lokasi kamp atlet dan official.
Ditambah lagi kurangnya tenaga untuk pengemasan hingga transportasi.
“Kami akan menambah personil untuk membantu packing dan bekerja sama dengan grab untuk membantu pengantaran makanan mengingat vanue-vanue yang ada ini tempatnya jauh-jauh,” terang Tomi.
Berdasarkan kesepakatan saat CDM Meeting III, lanjut Tomi, pihak penyedia akan mulai menyiapkan konsumsi tanggal 2-15 Oktober.
Sementara kontingen PON XX sudah tiba dan mulai bertanding di Kota Jayapura dari September.
Baca juga: Patok Target Tinggi, Atlet dan Tim Taekwondo DKI Jakarta Dilepas Menuju PON XX Papua
“Pertandingan mulai dari September tanggal 22, sedangkan konsumsi mulai 2 Oktober, nah yang ada di penginapan non-hotel dan di venue ini atlet membutuhkan minum yang banyak, makanan.
Ini tidak disiapkan,” ujarnya.
Wakil Sekretaris IV Bidang Humas dan PPM PB PON XX Papua 2021, Kadkis A Matdoan membantah isu ada makanan basi saat pertandingan softball.
Pelayanan konsumsi pada setiap pertandingan dipastikan sudah baik.
"Berita yang ditulis salah satu media terkait makanan basi itu tidak berdasarkan data lapangan, tapi hanya berdasarkan foto yang beredar di media sosial," katanya.
Technical Delegate (TD) Sepatu Roda, Jeffry Abel menuturkan makanan basi yang disuguhkan kepada tamu undangan dan atlet pada pelaksanaan tes event menjadi bahan evaluasi sebelum menuju hari H yang sisa 14 hari lagi.
“Tes event ini sangat penting dilakukan oleh semua cabor. Saat tes event dilakukan bukan hanya makanan basi saja yang ditemukan, ada juga beberapa masalah mulai dari kurangnya kantong plastik sampah yang harusnya ukuran besar agar tidak berserakan hingga masalah genset untuk mengantisipasi jika listrik padam.
Kami memahami kekurangan seperti itu karena bagian dari evaluasi agar tidak terjadi lagi saat pertandingan dilakukan. Tes event sifatnya uji coba, mulai dari makan hingga pelaksanaan saat pertandingan selesai. Jika ada makanan basi ditemukan, maka sangat wajar untuk dikoreksi,” jelasnya.
Ketua Panpel Cabang Sepatu Roda, Yonas Randan Buak membenarkan saat tes event dilakukan, sekitar lebih dari 250 kotak nasi mengeluarkan bau tak sedap.
Bau tersebut diduga dari telur bersantan yang disuguhkan dalam nasi kotak yang diperuntukan bagi atlet dan tamu undangan yang hadir saat tes event berlangsung.
“Kondisinya memang seperti itu dan menjadi bahan koreksi bersama, sehingga tidak terulang lagi saat pelaksanaan nanti,” jelasnya. (Tribun Network/kps/wly)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.