Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Hati-hati, Olahraga Lari Pada Penderita Obesitas Berisiko Cedera Sendi Lutut

Banyak penderita obesitas memilih olahraga lari atau jogging untuk mengurangi berat badannya. Ada risiko cedera pada sendi lutut

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Hati-hati, Olahraga Lari Pada Penderita Obesitas Berisiko Cedera Sendi Lutut
vallartasport.com
Jogging, olahraga lari bugar. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Para penderita obesitas atau kelebihan berat badan disarankan berhati-hati jika melakukan olahraga lari atau jogging.

Pasalnya, olahraga ini berisiko menyebabkan cedera pada sendi lutut. 

"Tidak banyak masyarakat yang memahami bahwa olahraga lari bagi penderita obesitas bisa membahayakan atau menimbulkan cidera pada sendi lutut mereka. Mereka tidak memahami bahwa olahraga yang terlalu intens juga bisa membahayakan jantung,” kata dr Sapto Adji Hardjosworo, SpOT Spesialis Bedah Orthopaedi Knee dan Sport Medicine di Sport Clinic RS Premier Bintaro dalam diskusi webinar Talk to The Expert bertema “A to Z About Sport Clinic”, Selasa (5/10/2021).

Dokter Sapto Adji Hardjosworo SpOT mengaku sering mendapati pasiennya dengan kasus penderita obesitas memilih olahraga lari atau jogging untuk mengurangi berat badannya.

Dia menyarankan agar masyarakat berkonsultasi kepada dokter atau spesialis, untuk mengetahui olahraga yang cocok dengan kondisi tubuh mereka untuk menghindari risiko  cidera.

Baca juga: 7 Cara Efektif Menurunkan Tekanan Darah: Perbanyak Olahraga hingga Hindari Stres Berlebih

Ilustrasi berlari dengan jaket
Ilustrasi olahraga lari (ganlob.com)

Baca juga: Minum Kopi Sebelum Olahraga Sangat Dianjurkan, Ini Sederet Manfaatnya

Dia mengatakan, jenis olahraga tertentu,bisa memicu detak jantung lebih cepat melebihi kemampuan pompa jantung.

Ada juga jenis olahraga yang memicu beban terlalu besar pada sendi dan tulang.

Berita Rekomendasi

Dengan berkonsultasi pada dokter dan spesialis, masyarakat bisa mendapatkan saran pilihan jenis  olahraga yang tepat untuk dijalani demi mendapatkan kebugaran badan.

Begitu juga jika maksud berolahraga tersebut untuk tujuanseperti mengilangkan berat badan.

Dokter Sapto Adji juga menjelaskan Sport Clinic RS Premier Bintaro yang saat ini memberikan layanan komprehensif untuk penanganan keluhan yang muncul  akibat aktivitas olahraga.

Selain melayani konsultasi olahraga untuk prestasi seperti atlet, klinikini juga menangani keluhan yang berkaitan dengan olahraga rekreasi atau olahraga oleh masyarakat luas.

Dalam kesempatan yang sama, dr. Taufan Favian Reyhan, Sp.KO sepesialis Kedokteran Olahraga RS Premier Bintaro mengatakan, melalui klinik ini pihaknya juga memberikan jasa  konsultasi untuk para atlet profesional seputar kebugaran dan kesiapan mereka untuk mengikuti kompetisi. 

Pihaknya menyediakan layanan Tes Pre Competition Medical Assesment (PCMA) di Sport Clinic untuk atlet menjelang mengikuti turnamen olahraga.

Tes PCMA merupakan pemeriksaan medis standar mengacu pada ketentuan FIFA di mana pemain dan klub sepakbola akan mendapatkan data kesehatan dan problem kesehatan yang membutuhkan penanganan segera sebelum tampil di kompetisi. (*/)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas