Perjuangan Srikandi Indonesia Terhenti di Perempat Final Piala Uber, PBSI Evaluasi Sektor Tunggal
Perjuangan srikandi Indonesia terhenti di babak perempat final Piala Uber 2021 setelah ditaklukkan Thailand. PBSI lakukan evaluasi di sektor tunggal.
Penulis: Laura Hilmi
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Perjuangan srikandi Indonesia harus terhenti di babak perempat final Piala Uber 2021 setelah ditaklukkan Thailand.
Tim Uber Indonesia kalah 2-3 dari Thailand di babak perempat final Piala Uber 2021 yang berlangsung di Ceres Arena, Aarhus, Denmark pada Jumat (15/10/2021).
Dua kemenangan Indonesia didapat dari sektor ganda putri.
Sementara tiga sektor tunggal putri menuai kekalahan.
Menanggapi kekalahan tim Uber Indonesia, Kabid Binpres PP PBSI, Rionny Mainaki lebih menyoroti pemain tunggal yang diturunkan, Gregoria Mariska Tunjung, Putri Kusuma Wardani, dan Ester Nurumi Tri Wardoyo.
Gregoria Mariska Tunjung yang sempat unggul pada set pertama dan mendominasi pertandingan, namun harus merelakan set kedua dan set penentuan atas lawannya, Prornpawee chochuwong.
Baca juga: Jadwal Final Idaman Piala Uber 2021: Jepang vs China, Misi Ganda Negeri Sakura Demi Segel Juara
Baca juga: Jadwal Semifinal Piala Uber 2021: Asa Jepang Pertahankan Gelar, Thailand Jumpa Raksasa, Live Vidio
Andalan tunggal putri Indonesia itupun harus mengakui keunggulan Prornpawee chochuwong dengan skor 21-14, 10-21 dan 10-21.
Kekalahan pada laga pembuka tentu membuat Indonesia berada dalam situasi kurang menguntungkan.
"Sangat disayangkan Gregoria malah kalah. Padahal dia membuka permainan dengan meyakinkan. Dia awalnya bisa mengontrol dan menang," ujar Rionny dalam rilis resmi PBSI pada Jumat (15/10/2021).
"Ini catatan buat saya. Kenapa dia tidak bisa mengatasi tekanan. Padahal dia diharapkan bisa menyumbang poin. Gregoria itu harapan kita."
Selain itu, penampilan Putri Kusuma Wardani dan Ester Nurumi Tri Wardoyo juga dinilai tidak bisa keluar dari tekanan.
Putri Kusuma Wardani kalah dari wakil Thailand, Busanan Ongbamrungphan dua gim langsung, dengan skor 9-21, 21-23.
"Pressure Putri KW terlalu berat. Di gim kedua sebenarnya bisa mengatasi keadaan dan memimpin dalam pengumpulan poin," tambah Rionny.
"Namun karena kesalahan sendiri dan hilang sampai lima poin, memberi angin kepada lawan untuk bangkit. Meski dia bisa menyusul, finishing-nya di gim kedua tidak bagus. Dua kesalahan smash karena terburu-buru, menyangkut net."