Cerita di Balik Sukses Indonesia Juara Piala Thomas, Para Pemain Dilarang Buka HP Jelang Semifinal
langkah pertama yang dilakukan PBSI yakni memastikan Jonatan Christie dan kolega tidak perlu memegang handphone (HP).
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum PBSI, Agung Firman Sampurna menerima informasi berkaitan dengan sanksi Badan Anti-doping Dunia (WADA), dua hari sebelum laga semifinal Piala Thomas di Aarhus, Denmark.
"Jadi begini, saya dapat informasi itu dua hari sebelum kejadian, sebelum semifinal bahwa sanksi itu pertama tim olahraga Indonesia, termasuk tim bulutangkis Indonesia, itu tidak boleh ikut di dalam turnamen regional, kontinental, internasional," kata Agung di BPK RI, Jakarta, Kamis (21/10/2021).
"Kemudian Indonesia tidak boleh menjadi tuan rumah kompetisi, baik yang bersifat regional, kontinental, internasional. Ketiga Indonesia tidak boleh memperdengarkan lagu "Indonesia Raya". Keempat Indonesia tidak boleh mengibarkan bendera merah-putih," papar Agung.
Baca juga: PBSI: Indonesia Raya Bisa Diperdengarkan di Piala Thomas karena Kami Gerak Duluan Lobi WADA
Mendengar kabar tentang sanksi WADA tersebut, langkah pertama yang dilakukan PBSI yakni memastikan Jonatan Christie dan kolega tidak perlu memegang handphone (HP).
Menurut Agung, para pemain yang akan menjalani laga semifinal Piala Thomas hanya perlu fokus pada pertandingan dan tidak boleh sampai khawatir dengan sanksi-sanksi yang diberikan WADA kepada Indonesia.
"Satu saya minta teman-teman yang berlaga di Thomas tidak usah pegang HP. Tidak ada gunanya HP dilihat, konsentrasi saja kepada pertandingan," tutur Agung.
Baca juga: Kata Anthony Ginting Soal Keputusan Kontroversial Umpire, Postur Tinggi Axelsen Bikin Kewalahan
"Kami menambah pelatih, kita punya Irwansyah (asisten pelatih sektor tunggal putra), kita letakkan dia di situ untuk memantau secara khusus," tambah Agung.
Setelah memastikan seluruh pemain tidak diliputi pikiran tentang sanksi WADA, PBSI bergerilya melobi Badan Anti-doping Dunia.
Utamanya agar sejumlah sanksi tidak diterapkan, saat Jonatan Christie dan kolega sukses memenangi Piala Thomas.
Baca juga: Fakta Menarik Denmark Open 2021, 11 Pemain Mundur di Tengah Pertandingan
Hingga akhirnya, kemenangan Jonatan Christie di partai ketiga babak final Piala Thomas melawan wakil China, Li Shi Feng, memastikan Indonesia memenangkan Piala Thomas.
Saat penyerahan trofi Piala Thomas di Aarhus, Denmark, Minggu (17/10), bendera merah-putih memang tidak dikibarkan. Namun lagu "Indonesia Raya" saat itu diperdengarkan.
"Selain ketua PBSI, juga ketua BPK, dimana kita punya prinsip di sini yang disebut substance over form. Ini substansinya kalian menang, jangan bicara masalah pengibaran bendera. Walaupun merah-putih tidak dikibarkan di situ, tapi bendera merah-putih tetap berkibar di hati kita semua," jelas Agung.
Tim Bulutangkis Indonesia yang masih bisa mengikuti kejuaraan Denmark Open yang berlangsung mulai 19 Oktober kemarin, adalah wujud dari lobi sukses yang dilakukan PBSI.
Selain itu, diputarnya lagu "Indonesia Raya" saat penyerahan trofi Piala Thomas, merupakan bukti bahwa sanksi dari WADA sudah diatasi oleh PBSI.
"Kami punya kesungguhan, dan saya ngomong begini bukan sekadar formalitas," kata Agung.