Agum Gumelar Berharap Sanksi Dari WADA Cepat Dihentikan: Ini Sangat Menyedihkan
Agum Gumelar turut menyoroti perihal sanksi dari lembaga anti-doping dunia (WADA) kepada LADI yang berdampak tak berkibarnya bendera Indonesia
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Tokoh olahraga nasional yang juga mantan Ketua Umum PSSI, Jenderal TNI (Purn) Agum Gumelar turut menyoroti perihal sanksi dari Lembaga Anti Doping Dunia (WADA) kepada LADI yang berdampak tak berkibarnya bendera Indonesia saat tim bulutangkis menjuarai Thomas Cup di Denmark.
Agum Gumelar mengatakan sangat kecewa dengan peristiwa tersebut.
Ia pun berharap agar sanksi dari WADA cepat ditangani sehingga hukuman tak berlanjut mengingat akan ada beberapa event olahraga yang diikuti Indonesia baik di dalam negeri maupun luar negeri.
“Ya itu memperhatikan, ya kita harus berkaca lah kenapa bisa begini. Setelah berkaca mengapa kita bisa dibuat seperti ini, ya tentunya ambil langkah-langkah untuk mengatasi ini,” kata Agum Gumelar di Stadion PTIK, Jakarta, Minggu (24/10/2021).
“Ya, langkah-langkah yang diambil oleh Pak Menpora bagaimana caranya agar tidak keterusan (sanksinya) karena kan kalau kita lihat sedih, prihatin. Thomas cup kita juara tapi bendera merah putih kita tidak berkibar, itu menyakitkan sangat menyedihkan. Coba lihat penyebabnya apa, jangan merasa benar sendiri kalau kita salah ya perbaiki,” terangnya.
Seperti diketahui, usai adanya Sanksi WADA kepada LADI, Menpora Amali langsung membentuk tim akselerasi dan investigasi.
Akselerasi dilakukan untuk mempercepat komunikasi dengan pihak-pihak terkait terutama WADA guna mempercepat pencabutan sanksi.
Kemudian investigasi dilakukan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi dan apa penyebabnya.
“Kami bentuk tim tujuh orang, dua dari NOC, dua dari perwakilan cabor (bulutangkis dan angkat besi), dua dari LADI dan satu dari pemerintah. Kita sampaikan kepada Pak Presiden dan beliau sambut baik supaya langkah-langkah ini lebih di akselerasi dan kita yang utamakan bagaimana supaya LADI segera penuhi apa yang diminta WADA,” kata Menpora.
“Jadi itu konsentrasi kita, secara paralel kita juga kan investigasi supaya ini tidak terulang lagi. Kita sedang usahakan agar cepat dan pak Presiden dipahami kami dan tentu beliau pantau langkah-langkah yang kita lakukan selanjutnya setiap hari. Kita komunikasi terus, dan leading sector tetap LADI, kami tim dan pemerintah adalah membatu karena WADA hanya menerima komunikasi dengan LADI,” pungkasnya.