Peluang Timnas Bolabasket Putri Indonesia Ke Divisi A FIBA Womens Asia Cup Masih Terbuka
Timnas Bolabasket Putri Indonesia promosi ke Divisi A FIBA Women's Asia Cup masih terbuka
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, AMMAN - Peluang Timnas Bolabasket Putri Indonesia promosi ke Divisi A FIBA Women's Asia Cup masih terbuka.
Meskipun pada laga kedua penyisihan Grup B di Prince Hamza, Amman, Jordania, para Srikandi Indonesia menelan kekalahan 62-76 dari tuan rumah. Ini karena pada laga sebelumnya mereka mampu menggasak Kazakhstan 79-69
Dengan modal sekali kemenangan dan sekali kalah, Timnas Bolabasket Putri Indonesia mengunci persaingan sebagai runner up Grup B. Sementara Jordania sebagai penguasa Grup dan Kazakhstan menempati posisi juri kunci.
Posisi ini membuat Indonesia harus berhadapan melawan Iran untuk memperebutkan tiket semifinal.
Sesuai regulasi, runner up Grup B berhadapan dengan peringkat ketiga Grup A. Begitu juga sebaliknya dalam fase kualifikasi semifinal ini.
Nah, Iran merupakan juru kunci Grup A. Sedangkan Lebanon dan Syria menempati posisi satu dan dua.
Kemudian penguasa masing-masing grup mendapatkan tiket langsung ke semifinal. Mereka menunggu lawan dari pemenang masing-masing fase kualifikasi.
Pertandingan Indonesia melawan Iran dijadwalkan berlangsung 10 November 2021 malam.
"Kita akan menghadapi Iran. Timnas Iran secara skill individu kurang baik, tapi Iran tim yang sangat rajin dan pekerja keras. Melawan mereka, para pemain tetap harus waspada. Ini karena game tersebut yang harus dimenangkan sebagai jalur untuk menembus semifinal," ungkap Manajer Timnas Bolabasket Putri Indonesia, Christopher Tanuwidjaja.
"Kita fokus mempelajari video Iran, dan juga nonton bersama-sama pertandingan Syria melawan Lebanon. Semua ini dilakukan untuk mengumpulkan lebih banyak lagi data," jelas Itop, panggilan karib Christopher Tanuwidjaja.
Menjelang pertandingan penentuan tersebut, lanjut Itop, pemain dalam kondisi bagus. Mereka tetap semangat dan tidak ada sedikitpun rasa kecewa atas hasil melawan Jordania.
Sebaliknya, Henny Sutjiono dkk malah lebih percaya diri. Ini karena para pemain menjadi lebih paham dengan kekuatan Jordania.
"Pada game kemarin kita main dengan data nol tentang para pemain Jordan, beda dengan saat kita hadapi Kazakhstan. Saat hadapi Kazakhstan setelah Roster semua tim dibuka oleh panitia, kami langsung mencari statistik dan gaya permainan masing-masing pemain Kazakhstan di bank data basket di Internet. Sedangkan saat menghadapi Jordan, data para pemain lokal mereka tidak ada sama sekali di internet. Jadi antisipasi kami lebih ke meminimalisir pergerakan Natasha Cloud, Pemain Naturalisasi mereka yang juga Pemain WNBA," papar Itop.
Jika pun toh ada masalah, lanjut Itop, adalah kondisi Kadek Pratita Citta Dewi. Saat pertandingan melawan Kazakhstan, dia jatuh keras di awal kuarter pertama.
Saat posisi jatuhnya terjadi ayunan tulang belakang (whiplash) ke lantai, yang mengakibatkan benturan keras di bagian pinggang dan kepala ke lantai.
Namun dia masih berusaha main terus sampai pertandingan selesai. Dia bermain dengan menahan sakit di kepala dan pinggang demi Merah Putih.
Bagusnya, semangat pantang menyerah Kadek membuat dia menjadi pencetak poin terbanyak bagi Indonesia.
"Kita akan pantau terus kondisinya, melalui beberapa treatment yang sudah kita mulai dari semalam," jelas Itop.