Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Alasan di Balik Rencana Penghapusan Olahraga Angkat Besi dari Olimpiade 2028

IOC akan mengganti tiga cabang olahraga pada Olimpiade 2028, tiga cabang dihilangkan dan tiga cabang baru dimunculkan

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Alasan di Balik Rencana Penghapusan Olahraga Angkat Besi dari Olimpiade 2028
Vincenzo PINTO / AFP
Atlet China Shi Zhiyong berlaga dalam kompetisi angkat besi 73kg putra selama Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo pada 28 Juli 2021. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wakil Ketua PB PABSI Djoko Pramono membeberkan Komite Olimpiade Internasional (IOC) berencana akan mencoret atau menghapus tiga cabang olahraga salah satunya angkat besi pada gelaran Olimpiade 2028 Los Angeles.

Djoko mengatakan pencoretan itu dilakukan karena alasan ketiga cabang olahraga tersebut rawan penggunaan doping oleh atletnya




“Kami dari PB PABSI berikan penjelasan ada satu rencana bahwa IOC akan mengganti tiga cabor Olimpiade 2028, tiga cabang dihilangkan dan tiga cabang baru dimunculkan,” kata Djoko dalam konferensi pers secara daring, Senin (13/12/2021).

Baca juga: Cabor Angkat Besi Mau Dicoret Dari Olimpiade 2028, NOC Indonesia Siap Berdiplomasi ke IWF

Atlet Indonesia Eko Yuli Irawan bertanding dalam kompetisi angkat besi 61kg putra pada Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo pada 25 Juli 2021.
Atlet Indonesia Eko Yuli Irawan bertanding dalam kompetisi angkat besi 61kg putra pada Olimpiade Tokyo 2020 di Tokyo International Forum di Tokyo pada 25 Juli 2021. (VINCENZO PINTO / AFP)

“Latar belakangnya cuma satu bahwa tiga cabor ini rawan terhadap doping. Kami tahu bahwa doping merupakan suatu kegiatan yang dilakukan olahragawan dengan cara singkat, memperkuat dirinya dengan obat-obatan yang dilarang,” lanjutnya.

Rencana itu memang belum mendapatkan keputusan final dari IOC. Untuk itu agar rencana pencoretan cabor angkat besi benar-benar dilakukan, pihaknya yang dibantu pemerintah dan NOC Indonesia bakal mengadakan komunikasi dengan federasi internasional angkat besi.

“Mugkin benar boxing ada doping, modern pentathlon juga ada yang kena dab weightlifting sendiri dua tahun lalu atlet putri kita ada yang kena doping. Tapi apakah Cuma alasan itu kemudian diganti, ini yang harus kami pertimbangkan,” kata Djoko.

Baca juga: Okto Sebut Lembaga Anti-Doping Dunia Akan Tinjau Ulang Sanksi Buat Indonesia

BERITA TERKAIT

“Kami PB PABSI tidak berdiri sendiri untuk berusaha mengingatkan atau mengandalkan diplomasi internasional untuk ingatkan IOC  bahwa keputusan ini tolong dipikir kembali,” katanya.

Sementara itu, Menpora Zainudin Amali berharap sinergi yang dibangun NOC Indonesia dan PABSI dapat berbuah positif.

Pemerintah juga memiliki kepentingan karena sebagai cabor yang tradisi penyumbang medali di Olimpiade, angkat besi sudah masuk dalam  cabor yang tertuang dalam Peraturan Presiden No 86 Tahun 2021 tentang Desain Besar Olahraga Nasional (DBON).

“Pemerintah memiliki kepentingan karena angkat besi ini merupakan cabor unggulan karena sudah masuk DBON, tentu kami harapkan ini tidak berubah karena menyangkut target. Yang jelas, kami tidak akan membiarkan PABSI berjuang sendiri. NOC Indonesia akan mendampingi dan pemerintah akan memfasilitasi, sepanjang yang diperbolehkan agar tidak dianggap ada intervensi,” kata Zainudin.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas