Nirmala Dewi: Kami Perjuangkan Indonesia Basketball League 2022 Bisa dihadiri penonton
Sekjen PP Perbasi, Nirmala Dewi bersama IBL hadiri rapat koordinasi dengan Menpora Zainudin Amali di Kantor Kemenpora Senayan
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PP Perbasi berharap Indonesia Basketball League (IBL) 2022 Bisa dihadiri penonton.
Karena itu, Sekjen PP Perbasi, Nirmala Dewi bersama IBL hadiri rapat koordinasi dengan Menpora Zainudin Amali di Kantor Kemenpora Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (17/12/2021).
Rapat itu khusus membahas seputar penyelenggaraan dan juga penerapan protokol kesehatan.
"Kami sedang memperjuangkan bahwa kegiatan-kegiatan kami diberikan izin dengan menghadirkan penonton karena kalau dilihat dari semangat pecinta basket Indonesia, mereka sudah mulai mendesak mempertanyakan boleh gak kalau ikut menonton langsung. Terkait ini kami akan berkoordinasi dengan Pemerintah, khususnya terhadap protokol kesehatan yang berlaku," ungkap Nirmala Dewi.
Rapat koordinasi ini dihadiri Kabagrenops Robinops Sops Polri Kombes Pol. Wawan Kristyanto, S.I.K. Tampak hadir dalam rapat Ketum PBVSI dan Direktur Proliga Hanny Surkatty.
Menurut Nirmala Dewi, IBL 2022 akan dimulai 15 Januari mendatang hingga 29 Mei. Pelaksanaan tersebar di enam kota. Dengan peserta 16 klub.
Jumlah tersebut termasuk keikutsertaan terbanyak sepanjang penyelenggaraan kompetisi basket tertinggi nasional.
Terkait adanya varian baru Covid-19 Omicron yang sudah masuk di Indonesia, Menpora Zainudin Amali mengatakan bahwa IBL maupun Proliga sudah melaporkan rencana kegiatan mereka termasuk protokol kesehatan yang akan diterapkan selama kegiatan berlangsung.
"Semua rencana yang disampaikan sudah diterima Kemenkes, Satgas Covid-19 dan juga Kepolisian. Jadi belum ada perlakuan khusus, tetapi diminta untuk lebih berhati-hati dan disiplin menerapkan protokol kesehatan," tutur Zainudin Amali.
Menatap kompetisi IBL 2022, PP PERBASI gas pol dalam persiapkan Timnas Elite Indonesia. Sebanyak 17 pemain muda terbaik Indonesia ikut dalam latihan yang dipimpin Coach Milos Pejic sejak awal Desember di Surabaya. Mereka perwakilan dari barat hingga timur Indonesia.
Mereka merupakan hasil dari dua kali seleksi dengan tahap pertama di GMC Arena Cirebon pada 15-19 Oktober 2021 dan tahap kedua di DBL Arena Surabaya pada 4-6 November 2021.
"Dari 24 nama yang didapat kemudian disaring lagi menjadi 17 yang menjadi roster untuk IBL Indonesia. 7 pemain yang tidak terpilih akan tetap diberikan program latihan secara berkala oleh tim pelatih. Akan tetapi peluang mereka belum tertutup apabila di kemudian hari ada panggilan untuk seleksi nasional kembali. Karena itu, situasi ini tidak boleh melemahkan semangat mereka. Sebaliknya harus dimanfaatkan untuk menempa diri," papar Wakil Ketum PP Perbasi Bidang Pembinaan dan Prestasi, George Dendeng.
Hingga kini, para Patriots Indonesia itu terus ditempa secara fisik dan teknik. Harapannya, ke depan mereka bisa menjadi andalan dalam membela panji Indonesia di IBL ataupun di kejuaraan internasional.
Nah, ke-17 nama itu adalah Dame Diagne, Serigne Modou Kane, Aldy Izzatur Rahman (Jakarta), Victory Jacobs Emillio Lobbu (Sulawesi Utara), Valentinus Wongso (Kalimantan Barat), Ali Bagir Wayarabi Alhadar (Jakarta), dan Gede Elgi Wimbardy (Bali).
Kemudian ada Mario Davidson (Jawa Tengah), Mochammad Nabizar Attila Taqwa (Jawa Tengah), Andrew William Lensun (Sulawesi Utara), Esha Ezra Lapian (Kepulauan Riau), Julian Alexandre Chalias (Bali), Maikel Andreas Cores Baliba (Papua), A A Gede Agung Bagus Paramesvara (Bali), Renard Ichtus Hernando (Banten), Rezha Saputra Butarbutar (Papua), dan Daniel William Tunasey Salamena (Jawa Timur).
"Persiapan kami di Surabaya rencananya sampai 23 Desember. Lalu libur natal dan 26 Desember mereka kembali berkumpul di Jakarta sampai terlaksananya seri 1 Jakarta. Kita ada 3 kali latih tanding di Surabaya berhadapan dengan Pacific Caesar, Bali United dan Satya Wacana. Kemudian di Jakarta juga dijadwalkan tiga kali sparring partner," jelas George.
"Uji coba ini diharapkan bisa menambah kekompakan tim mengingat pemain kita belum lama berkumpul karena sebagian baru menyelesaikan liga mahasiswa," sambung Direktur Timnas Elite untuk IBL ini.