Sirkuit Mandalika Terancam Batal Gelar MotoGP 2022, Menpora: Kami Cari Jalan Terbaik
Menpora RI, Zainudin Amali mulai bergerak untuk turun tangan mengantisipasi terancam batalnya MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Zainudin Amali akhirnya turun tangan membantu masalah penyelenggaraan MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika yang terancam batal berlangsung.
Paparan Covid-19 di Indonesia yang kembali meningkat dibarengi varian anyar Omricon.
Tak heran jika pemerintah akhirnya menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Satu di antaranya ialah WNI yang dari luar negeri wajib melakukan karantina.
Baca juga: Jadwal Tayang MotoGP 2022 Live Trans7 - Quartararo Was-was Lihat Rider Ducati yang Kian Mengancam
Baca juga: MotoGP 2022: Bukan Marquez, si Iblis Yamaha Lebih Pantas Jadi Penerus Valentino Rossi
Satuan Tugas Covid-19 mewajibkan karantina berlaku 10 hingga 14 hari.
Kebijakan ini nampaknya tak sejalan dengan Dorna Sports selaku penyelenggara event balap MotoGP 2022.
CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta pernah mengungkapkan bahwa adanya kemungkinan untuk membatalkan seri balapan di negara yang menerapkan karantina dengan kurun waktu lama.
Apalagi para pembalap MotoGP maupun para kru sudah melakukan dua kali vaksin. Sehingga dipandang tidak butuh waktu lama untuk karantina.
Kondisi ini jelas menjadi kabar yang kurang mengenakkan, khususnya Indonesia dan otoritas Sirkuit Mandalika.
Bagaimana tidak, event MotoGP 2022 berlangsung di Indonesia merupakan agenda yang sudah sangat dinantikan.
Berkembangnya masalah ini membuat pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) turun tangan.
Zainudin Amali kabarnya siap menemukan jalan tengah untuk peringatan yang dilontarkan Dorna Sports.
"Kami akan membawa masalah ini ke istana dan menemukan jalan terbaik agar MotoGP Indonesia di Mandalika bisa tetap digelar tanpa karantina yang panjang," kata Zainudian Amali, seperti yang dikutip dari Gridoto.
Zainudin Amali mencoba untuk mencari win-win solution, termasuk memperpendek waktu karantina.