Sirkuit Mandalika Buat Semangat Pengelola Restoran Anda Kembali Membara
Wajah Agus Sumardi Wijaya tampak semringah mengisahkan restorannya yang kini mulai ramai dikunjungi banyak orang.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, LOMBOK - Wajah Agus Sumardi Wijaya tampak semringah mengisahkan restorannya yang kini mulai ramai dikunjungi banyak orang.
Penampakan yang tak pernah ia tampak sebelumnya pasca pandemi Covid-19.
Pria berusia 50 tahun ini bersyukur dengan adanya Sirkuit Mandalika bisa membantu perekonomian Lombok, khususnya Kuta Mandalika.
Masih jelas teringat olehnya, bagaimana restoran milik keluarganya yang telah berdiri sejak era 80'an harus tutup pertama kalinya gegara sepinya pengunjung akibat pandemi.
Penerbangan yang sempat ditutup menambah ketidakadaannya wisatawan yang datang ke restorannya.
"Sampai tutup dulu, dan karyawan dirumahkan. Paling hanya dua pegawai lama yang bekerja untuk bersih-bersih," tuturnya saat ditemui di Restoran Anda.
Tak hanya restoran, 14 ruangan kamar yang mereka biasanya sewakan pun tak ada peminatnya.
Alhasil, simpanan pun mulai terkuras guna menutupi pengeluaran. Namun, tak hanya simpanan, ada pula hal lain yang mesti pihaknya tempuh.
"Sempat juga jual properti untuk biaya operasional dan menggaji karyawan. Kan tamu tidak ada, menyedihkan sekali itu," katanya.
Lantas, semenjak Sirkuit Mandalika rampung dan siap menggelar WSBK, nafas segar kembali pihaknya rasakan.
Saat WSBK, banyak pengunjung yang berdatangan ke restoran miliknya yang tak jauh dari bibir pantai, meskipun WSBK tidak terlalu bergengsi dibanding MotoGP.
"Alhamdulillah, ramai," ujarnya.
Lantas, menyambut MotoGP, restoran yang ada di Jalan pariwisata ini sudah siap 100 persen.
Agus menjelaskan konsep restorannya tak akan berubah, yakni menjual makanan khas makanan Lombok seperti Bebalung, Ragi Rajang dll.
"Saya di sini memang sengaja menonjolkan makanan khas sasak. Tamunya kan rata-rata dari luar semua. Mereka ke sini pasti mencari makanan khas tradisional. Saya tonjolkan itu di sini disamping tersedia makanan lain," katanya.
Harganya sendiri cukup terjangkau, kisaran harga Rp 40.000 hingga Rp 80.000 rupiah.
Sementara itu, dengan adanya MotoGP di Lombok, Agus mengaku penasaran mengetahui langsung balapan motor bergengsi di dunia ini.
"Andalan Mark Marquez," ucapnya sambil tertawa.