Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Perjalanan Karier Jonatan Christie, Berawal Keinginan Sang Ayah hingga Mulai Cinta Bulutangkis

Jonatan Christie ceritakan perjuangannya menjadi atlet nasional, dari keluarga kurang mampu, hingga jadi atlet muda yang lolos Pelatnas PBSI.

Penulis: Niken Thalia
Editor: Husein Sanusi
zoom-in Perjalanan Karier Jonatan Christie, Berawal Keinginan Sang Ayah hingga Mulai Cinta Bulutangkis
Zhang Cheng / XINHUA / Xinhua via AFP
(211018) -- AARHUS, 18 Oktober 2021 (Xinhua) -- Jonatan Christie dari Indonesia melakukan selebrasi usai pertandingan tunggal putra melawan Li Shifeng dari China dalam pertandingan final antara China dan Indonesia di turnamen bulu tangkis Piala Thomas di Aarhus, Denmark, 17 Oktober 2021. (Xinhua/Zhang Cheng) 

Jonatan pun memulai pelatihannya sejak umur enam tahun.

Sejak pertama itu, ia dilatih bagaimana megang raket, mukul kok, skipping, hingga lari keliling komplek.

Latihan dasar tersebut ia tekuni selama enam bulan.

Setelah itu, dua tahun kemudian, ia meraih juara pertama dengan hadiah uang tunai yang tidak ia sebutkan.''

Ia hanya menekankan bahwa raihan pertama di sebuah kejuaraan tersebut yang membuatnya jatuh cinta dengan olahraga bulutangkis.

"Namanya anak kecil, juara dan dapet uang kan seneng, tapi dari situ jadi jatuh cinta dan lebih menemuki bulutangkis," tutur Jojo.

Jonatan Christie dari Indonesia merayakan kemenangannya setelah memenangkan pertandingan tunggal putra dalam pertandingan final beregu putra Piala Thomas antara China dan Indonesia, di Aarhus, Denmark, pada 17 Oktober 2021. (Photo by Claus Fisker / Ritzau Scanpix / AFP) / Denmark OUT
Jonatan Christie dari Indonesia merayakan kemenangannya setelah memenangkan pertandingan tunggal putra dalam pertandingan final beregu putra Piala Thomas antara China dan Indonesia, di Aarhus, Denmark, pada 17 Oktober 2021. (Photo by Claus Fisker / Ritzau Scanpix / AFP) / Denmark OUT (AFP/CLAUS FISKER)

Selain mengenai kejuaraan, ia pun menceritakan tentang keterbatasan ekonomi yang dialami oleh keluarganya.

Berita Rekomendasi

Saat itu, ia sekeluarga memutuskan untuk pindah ke daerah Jakarta Barat.

Selanjutnya, ia hidup di rumah neneknya, Ibu dari sang Ayah.

Selama hidup di sana, kebutuhan makan Jojo dijamin oleh nenek dan dibantu oleh om-nya.

Hal tersebut karena pekerjaan Ayah Jojo tidak mendukung untuk mencukupi kebutuhan gizi Jojo.

"Jadi nenek sama om waktu itu support kebutuhan kaya vitamin, susu, telor, vitamin dll," ucap Jojo.

Pernah suatu ketika ada momen di mana Ayah Jojo tidak mampu membeli makan.

"Ada nasi padang, trus si Papa kasih lauknya ke aku, pas aku tanya Papa gimana katanya udah, ternyata malah ga makan," kata atlet kelahiran 1997 itu.

Jonatan Christie dari Indonesia memukul ke Loh Kean Yew Singapura dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis tunggal putra selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 28 Juli 2021.
Jonatan Christie dari Indonesia memukul ke Loh Kean Yew Singapura dalam pertandingan penyisihan grup bulu tangkis tunggal putra selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 28 Juli 2021. (Alexander NEMENOV / AFP)
Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas