Resmi, Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria Degradasi dari Pelatnas PBSI 2022
Kepastian keluarnya dua pasangan ganda campuran tersebut dari pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, berdasarkan rilis daftar pemain PBSI tahun 2022
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Resmi, Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria Degradasi dari Pelatnas PBSI 2022
Laporan wartawan tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Deava dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja didegradasi dari pelatnas PBSI.
Kepastian keluarnya dua pasangan ganda campuran tersebut dari pelatnas Cipayung, Jakarta Timur, berdasarkan rilis daftar pemain PBSI tahun 2022 yang terbit pada Jumat (28/1/2022).
Dalam daftar nama pemain tersebut PBSI memasukkan 11 pebulutangkis di nomor ganda campuran kategori utama dan tiga pebulutangkis di nomor ganda campuran kategori pratama.
Namun dari 14 nama terdaftar, Praveen Jordan, Melati Deava, Hafiz Faizal, dan Gloria Emanuelle Widjaja tidak ada di dalamnya.
Baca juga: Penyebab Parahnya Komunikasi Praveen Jordan/Melati Deava: Tidak Pernah Ada Penengah Saat Berseteru
SK No SKEP/007/1.3/I/2022 yang ditandatangani oleh Ketua Umum PBSI Agung Firman Sampurna bersama Sekjen Irjen Pol Muhammad Fadil Imran di Jakarta bertanggal 24 Januari 2022, turut mempertegas dicoretnya Praveen, Melati, Hafiz dan Gloria dari pelatnas.
"Sekarang PBSI sudah resmi dan benar nama Praveen Jordan, Melati Deava, Hafiz dan Gloria, yang istilahnya pemain utamanya, tidak masuk di pelatnas PBSI untuk tahun ini," ujar Pelatih Ganda Campuran PBSI, Nova Widianto saat konferensi pers.
Ada sejumlah parameter yang digunakan PBSI untuk mendegradasi empat pebulutangkis tersebut.
Di antaranya; prestasi dalam dua tahun terakhir, usia, durasi di pelatnas, serta karakter.
Baca juga: Pihak PB Djarum Ungkap Fakta Terkait Kabar Pencoretan Praveen/Melati dari Pelatnas PBSI
"Ada beberapa parameter untuk tetap di sini (pelatnas), salah satunya adalah prestasi pastinya, khususnya prestasi dalam satu dua tahun terakhir ini. Parameter kedua mungkin usia, ketiga adalah lama waktu pemain sudah di pelatnas, dan keempat ada karakter," papar dia.
Kendati demikian, Nova tak menampik bahwa Praveen dan Melati adalah pasangan ganda campuran terbaik yang sekarang dimiliki Indonesia.
Namun dalam setahun terakhir pasangan berjuluk Honey Couple tersebut minim prestasi dan membuat PBSI tidak puas.
"Untuk Praveen dan Melati sebenarnya mereka masih yang terbaik di pelatnas. Tapi dalam hal prestasi satu dua tahun terakhir ini, karena mereka (Praveen/Melati) sudah juara All England, ekspektasi PBSI itu pengin mereka bisa stabil, bisa juara terus," tutur Nova.
"Dan ternyata dalam satu dua tahun terakhir ini, setelah All England, hasilnya tidak memuaskan," imbuh dia.
Nova memastikan bahwa keputusan mendegradasi Praveen dan Melati dari pelatnas sudah melalui diskusi panjang.
Selain itu, fokus PBSI selanjutnya adalah membangun pondasi kuat untuk pemain-pemain
"Dan kita juga di PBSI sepakat bahwa harus ada regenerasi di ganda campuran, karena mereka (Pramel) sudah lama ada di pelatnas," tutur dia.
"Yang pasti (didegradasi) memang karena hasilnya (prestasi) setahun dua tahun terakhir ini. Kita juga harus akui ganda campuran kemarin setelah All England kita istilahnya minim gelar," pungkas Nova.