TRIBUNNEWS.COM - Selama gelaran Indonesia Basketball League (IBL) rupanya tim Pacific Caesar Surabaya jadi sasaran empuk tim lain untuk mencetak poin.

Pasalnya, meski offense dari Pacific Caesar terbilang baik, namun defense yang ditunjukkan jauh dari kata baik.

Dilihat dari statistik, ada kombinasi antara pemain asing dan lokal yang bahu membahu dalam offense hingga dapat mencetak poin.

Akan tetapi, rupanya defense yang menjadi masalah tim asal Surabaya ini kerap telan kekalahan.

Baca juga: IBL 2022 Seri Kedua Dihentikan, Bumi Borneo Kehilangan Momentum Setelah Pecah Telur

Baca juga: Pacific Caesar Surabaya Kalah dari Prawira Bandung, Sang Pelatih Maklum

Dilansir iblindonesia.com, selama 6 pertandingan yang telah dilakoni, Pacific Caesar telah menelan kebobolan sebanyak 72,8 poin.

Hal tersebut tentu menjadi catatan buruk yang harus diperbaiki oleh tim asal Surabaya tersebut.

Dari segi offense, Pacific memang cukup baik dengan melihat dia pemain asingnya Tyron Criswell dan Ellis yang menyumbang 14,7, dan 3,7 poin per game.

Sementara itu, dari segi pemain lokal, ada nama Calvin Chrissler yang telah menorehkan 8,3 PPG.

Selain Calvin, ada nama Gregorio Wibowo dan Yonatan yang keduanya sama-sama menorehkan 5,7 PPG.

Sedangkan darisisi field goals, presentase yang berhasil ditorehkan oleh tim Pacific Caesar yakni sebanyak 45,1%.

Sebuah peningkatan bagi tim Surabaya itu yang telah memperbaiki presentasi free throw.

Dengan lebih kalem dan tenang ketika mengeksekusi free throw, akhirnya mereka bisa mencetak presentase sebesar 60,5%.

Hanya saja, memang dalam segi defense, Pacific Caesar miliki pekerjaan rumah untuk memperbaikinya.

Dengan torehan kebobolan terbanyak, menjadi penyebab mereka sering menelan kekalahan.