Defry Palulu Ingin Seperti Daud Yordan Saat Hadapi Petinju Thailand
Defry Palulu bersiap menghadapi petinju asal Thailand, Rekkawee di kelas super featherweight dalam laga bertajuk Holywings sport show boxing
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Petinju Indonesia, Defry Palulu bersiap menghadapi petinju asal Thailand, Rekkawee di kelas super featherweight dalam laga bertajuk Holywings sport show boxing yang digelar di Holywings Club V Gatsu, Jakarta pada 27 Februari mendatang.
Rekkawee sendiri punya catatan apik saat bertanding dengan petinju Indonesia, bahkan Defry mengatakan hanya Daud Yordan yang bisa mengalahkan Rekkawee.
Dengan catatan itu, Defry pun sangat berambisi bisa seperti Daud Yordan yang bisa mengalahkan Rekkawee.
“Kalau dilihat catatan memang dia sering kalahkan petinju Indonesia, cuma sekali dia kalah dari petinju Indonesia, Daud Yordan. Sisanya petinju Indonesia dibantai sama dia. Makanya saya mau buktikan juga selain Bang Daud, saya juga bisa buat dia KO,” kata Defry seusai latihan di GYM United Cengkareng, Jakarta, Senin (14/2/2022).
Sebelum menghadapi Rekkawee, Defry mengatakan dirinya sudah mempersiapkan sejak dua bulan lebih.
Ia juga sudah mengetahui gaya permainan dari Rekkawee dan optimistis bisa menang di laga nanti.
“Persiapan utama tinggal seminggu lah. Latihan fisik, strategi, sparing juga sudah semua. Tinggal fokus saja di seminggu terakhir ke berat badan,” ujar petinju 31 tahun tersebut.
“Saya pikir dia datang ke sini untuk menang dan saya juga mau menang, makanya saya harus kerja lebih keras lagi,” sambungnya.
Bagi Defry laga ini juga sebagai ajang pembuktian bahwa olahraga tinju Indonesia terus berprestasi dalam mengharumkan Indonesian di kancah dunia.
Pertandingan nanti juga jadi kesempatan Defry untuk kembali ke kejuaraan Asia setelah vakum karena pandemi Covid-19.
“Kalau nanti belum (perebutan gelar-red) masih poin saja. Ini mau kembalikan saya juga ke kejuaraan Asia,” ujar Defry.
“Kalau 2019 saya sempat rebut juara Asia pertahankan juara asian versi WBC sama merebut juara Asia Pasifik versi IBO tapi semenjak covid pertandingan tidak ada, sedangkan di luar ada pertandingan tanpa penonton dan tetap jalan terus sedangkan Indonesia tidak ada pertandingan makanya gelarnya hilang karena tidak ada pertandingan,” jelasnya.