Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Ducati Desmosedici Melesat Hingga 350 Kpj, Enea Bastianini Start dari Posisi 2 di MotoGP Qatar 2022

Kecepatan Ducati Desmosedici GP22 yang ditunggangi Enea Bastianini juga sangat bisa diandalkan, melesat 350,6 kpj.

Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Ducati Desmosedici Melesat Hingga 350 Kpj, Enea Bastianini Start dari Posisi 2 di MotoGP Qatar 2022
HandOut/IST/FederalOil
Pebalap Gresini Racing MotoGP, Enea Bastianini, berhasil meraih catatan waktu terbaik kedua pada sesi kualifikasi MotoGP Qatar 2022 

Ducati Desmosedici Melesat Hingga 350 KPJ, Enea Bastianini Start dari Posisi 2 di MotoGP Qatar 2022

TRIBUNNEWS.COM - Pebalap Gresini Racing MotoGP, Enea Bastianini, berhasil meraih catatan waktu terbaik kedua pada sesi kualifikasi MotoGP Qatar 2022, Sabtu (5/3/2022).

Di sirkuit Losail sepanjang 5,38 km tersebut, Bastianini berhasil torehkan waktu 1:53,158 detik.




Padahal pada sesi latihan hari Jumat, Enea Bastianini sempat bermain di sepuluh besar pembalap tercepat.

Namun pada sesi pembuka FP3 pembalap asal Italia ini sempat berada di puncak catatan waktu dengan 1:53,790 detik.

Baca juga: Hasil Kualifikasi MotoGP Qatar 2022: Quartararo Terseok, Jorge Martin Terdepan, Marquez Ketiga

Dari kiri, pembalap tim Gresini Racing, Enea Bastianini (nomor 23), pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez (nomor 93), pembalap tim WithU Yamaha RNF, Darryn Binder (nomor 40), dan pembalap tim Ducati Lenovo, Jack Miller (nomor 43) saat melakukan simulasi start pada tes pramusim MotoGP 2022 hari ketiga di Pertamina Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika), Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (13/2/2022). Tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika berlangsung pada Jumat-Minggu, 11-13 Februari 2022. TRIBUNLOMBOK.COM/REZA EKA ADI NUGRAHA
Dari kiri, pembalap tim Gresini Racing, Enea Bastianini (nomor 23), pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez (nomor 93), pembalap tim WithU Yamaha RNF, Darryn Binder (nomor 40), dan pembalap tim Ducati Lenovo, Jack Miller (nomor 43) saat melakukan simulasi start pada tes pramusim MotoGP 2022 hari ketiga di Pertamina Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika), Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (13/2/2022). Tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika berlangsung pada Jumat-Minggu, 11-13 Februari 2022. TRIBUNLOMBOK.COM/REZA EKA ADI NUGRAHA (TRIBUNLOMBOK.COM/REZA EKA ADI NUGRAHA)

Kecepatan Ducati Desmosedici GP22 juga sangat bisa diandalkan, melesat 350,6 kpj.

Pada sesi kualifikasi kedua, pembalap bernomor 23 ini mendominasi di sirkuit dengan kecepatan 349,5 kpj.

BERITA TERKAIT

Sedangkan rekan setim Bastianini yakni Fabio Di Giannantonio yang baru saja hijrah di kelas MotoGP akan start dari posisi 21. Pembalap muda yang juga asal Italia ini torehkan waktu 1:54,276 detik.

Hasil kualifikasi ini tentu saja bikin bangga Indonesia, sebab Gresini Racing MotoGP penuh dengan dukungan sponsor dari Tanah Air, termasuk merek pelumas Federal Oil yang menghiasi motor Ducati Desmosedici GP tunggangan Enea Bastianini dan Fabio Di Giannantonio.

“Hari yang fantastis bagi saya, untuk tim dan juga untuk Fausto. Kami banyak bekerja di time attack juga selama pengujian dan sekarang kami berada di barisan depan," kata Enea Bastianini dikutip, Ahad (6/3/2022).

" Jelas kami selalu mencari lebih dan posisi pole tidak terlalu jauh, posisi ini akan menentukan. Balapan akan sangat menantang. Saya tidak pernah memulai di posisi ini di depan semua orang, dan kami harus memahami jalannya balapan," kata dia..

"Setidaknya ada sepuluh pebalap yang bisa bertarung memperebutkan podium dan kemenangan. Penting untuk memahami kondisi lintasan dan memilih ban yang tepat. Lima putaran pertama akan menjadi kuncinya!" ujar Enea Bastianini

Adapun Fabio Di Giannantonio mengaku cukup senang pada hasil kualifikasi yang dia raih.

Baginya, ini adalah pengalaman menarik yang bisa memberinya pelajaran dan pemahaman lebih dalam terhadap karakteristik motor.

“Saya cukup senang dengan hasil kualifikasi dan pasti ada aspek positif dan negatifnya. Kami mendapatkan pemahaman yang lebih baik di setiap masuk lintasan sambil meningkatkan feeling dengan motor, bahkan kali ini kami membuat beberapa langkah penting ke depan," kata dia.

"Sisi negatifnya adalah saya tidak merasa nyaman di bagian bawah klasifikasi, dan saya harus memiliki kerangka berpikir yang benar untuk sepenuhnya mengakui ini adalah yang terbaik dari yang terbaik, jadi pertama-tama saya harus belajar bagaimana melanjutkan kemampuan yang sama dengan yang lain,” kata dia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas