Mengingat lawannya adalah seniornya yang menjadi unggulan kedua Indonesia yakni, The Daddies.

"Pertandingan hari ini sangat luar biasa. Kami selalu selalu fokus satu poin demi satu poin, tidak memikirkan menang atau kalah" kata Fikri.

Pria kelahiran tahun 1999 itu menuturkan bahwa bisa bermain di partai final dalam ajang All England itu sudah luar biasa.

"Pencapaian sampai final buat saya sudah luar biasa, mungkin kemenangan hari ini hanya bonus dan rezeki saja," ungkap Fikri.

Sementara itu di pertandingan menuju partai final, Bagas/Fikri juga harus bertemu dengan seniornya.

Adalah ganda putra unggulan pertama Indonesia yakni Marcus Gideon/Kevin Sanjaya.

Bertemu di semifinal, Bagas/Fikri juga menampilkan permainan yang luar biasa.

Menekan dan menyerang menjadi ciri khas dari permainan pasangan muda ganda putra ini.

Hingga akhirnya mereka bisa menumbangkan The Minions meski harus melalui rubber game.

Skor yang berhasil mereka raih ketika melawan Minions yakni, 22-20, 13-21, 21-16.

Raihan itu yang mengantarkan Bagas/Fikri melaju ke final dan bertemu The Daddies.

Menjadi juara All England 2022 ini merupakan sejarah besar bagi Bagas/Fikri.

Pasalnya, mereka baru saja melakoni laga debutnya di ajang All England.

Debut ini berbuah manis hingga bisa menembus partai final dan berujung juara.