Pasang Surut Pamor MotoGP 2022 Bergantung kepada Masa Depan Marc Marquez
Manajer Enea Bastianini, Carlo Pernat mengklaim pamor MotoGP tergantung masa depan pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez dipandang sebagai pribadi yang tangguh di tengah kondisi sulit dia alami.
Badai cedera melanda Marc Marquez secara bertubi-tubi sejak awal musim MotoGP 2020.
Sejumlah insiden kecelakaan berakibat fatal bagi juara dunia MotoGP enam kali ini. Termasuk cedera bahu kanan dan kambuhan penglihatan ganda alias diplopia.
Terbaru adalah insiden highside yang dialami The Baby Alien saat sesi pemanasan MotoGP Mandalika akhir pekan lalu.
Baca juga: Ada Syaraf yang Rusak, Diplopia Kambuhan Ancam Karier Balap Marc Marquez
Baca juga: Miguel Oliveira dan Marc Marquez, Sang Penakluk Lintasan Baru dalam Sejarah MotoGP
Keputusan tim medis menyatakan Marc Marquez tak bisa ikut ambil bagian untuk balapan.
Beberapa saat setelah langkah tersebut diambil, pihak Repsol Honda mengumumkan bahwa rider andalannya ini mengalami cedera kambuhan Diplopia.
Berbagai dukungan dan semangat terus mengalir kepada rider asal Cervera, Spanyol ini.
Satu di antaranya ialah manajer Enea Bastianini, Carlo Pernat.
Bagi pria yang pernah menjadi orang kanan Valentino Rossi, memandang tidak ada satupun pembalap yang bisa menghadapi masalah pelik berupa cedera setangguh Marc Marquez.
"Jika ada pembalap yang memiliki keteguhan hati itu hanya Marc Marquez. Saya rasa tidak ada pembalap yang bisa melawan kondisi (cedera) seperti itu," buka Carlo Pernat seperti yang dikutip dari laman Motosan.
Masalah Diplopia tidak sesimpel kelihatannya bagi seorang pembalap. Karena itu mempengaruhi kehidupan seo0rang rider baik di dalam maupun luar lintasan.
"Ini bukan semata-mata masalah penglihatan untuk balapan saja, namun juga kehidupan yang dia alami," tambahny menjelaskan.
Pernat memberikan dukungan penuh kepada The Baby Alien.
Dia tak ingin pamor MotoGP semakin berkurang dengan kehilangan Marc Marquez.
Tidak bisa dipungkiri kembali, setelah Valentino Rossi memutuskan gantung helm, praktis Marquez menjadi magnet andalan untuk menjaga popularitas ajang balap MotoGP.
"Saya ingin dia (Marquez) sembuh dan balapan seperti yang Anda kenal. Kondisi ini hanya Marc Marquez yang bisa melewatinya."
GP Mania jelas mengetahui bahwa tidak adanya sosok Marc Marquez di kancah MotoGP sedikit banyak akan mengurangi panasnya persaingan gelar juara.
Fakta membuktikan bahwa sejak dia naik ke kelas para raja tahun 2013 lalu, Marquez tampil dominan dengan raihan enam gelar juara.
"Tidak adanya Marquez di atas lintasan jelas menjadi pukulan telak bagi semua orang, tidak hanya MotoGP saja."
"Namun yang perlu digarisbawahi, kita tidak bisa memaksakan kapan waktu yang tepat untuk menyembuhkan penyakit yang dialaminya (Marquez)."
'Suka tidak suka, saat ini pamor MotoGP bergantung kepada Marc Marquez," pungkas Carlo Pernat.
(Tribunnews.com/Giri)