14 Cabor Tidak Diberangkatkan ke SEA Games Vietnam, Asmawi: Tidak Punya Jejak Raih Medali
Selain menjelaskan alasan hanya 31 cabor yang diberangkatkan ke SEA Games Vietnam, Ketua tim review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Keme
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Selain menjelaskan alasan hanya 31 cabor yang diberangkatkan ke SEA Games Vietnam, Ketua tim review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), Moch. Asmawi juga menjelaskan alsan 14 cabor yang tidak dikirim.
Menurutnya dari hasil reviu, 14 cabor tersebut tidak memiliki potensi atau medali.
“Kita tidak berangkatkan karena tidak mempunyai jejak prestasi dan tidak berpeluang meraih medali pada SEA Games 2021 yang akan datang. Itu adalah pesan dari pemerintah yang tidak bisa ditawar, kenapa karena hulunya adalah olimpiade,” jelas Asmawi.
Adapun 14 cabang olahraga tersebut antara lain, Bola Tangan Indoor, Bola Tangan Pantai, Dansa, Petanque, Kurash, Futsal, Biliar, Tenis Meja, Muaythai, Xiangqi, Loncat Indah, Senam Ritmik, Senam Aerobik, Binaraga dan Sepakbola Putri.
“Kami sudah mengantongi itu, data yang nomor satu yang kami punyai,” tegasnya.
Meskipun menjadi sasaran antara dan atlet yang dikirim tidak sebanyak saat SEA Games 2019 di Manila Filipina, Asmawi dan tim reviu memiliki harapan agar kontingen Indonesia pada SEA Games 2021 ini menjadi juara umum di cabang olahraga masing-masing.
“Kami harapkan cabang olahraga itu menjadi juara umum, lebih baik dari kemarin. Karena bagaimanapun juga saya yakin mereka (negara lain) juga melakukan hal yang sama karena lagi ada covid. Cabor kita harapkan menjadi juara umum di cabor masing-masing,” harapnya.
Terkait adanya rencana keberangkatan mandiri dari beberapa cabang olahraga yang tidak diberangkatkan pemerintah, Asmawi mengatakan bahwa pemerintah hanya memberangkatkan 31 cabang olahraga yang sudah ditetapkan dengan total 738 orang kontingen dengan rincian 476 atlet, 207 ofisial dan tenaga pendukung 55 orang.
“Ini tanggung jawab pemerintah, bagaimanapun juga ini kebijakan pemerintah. Jadi sudah diputuskan yang mandiri ini tidak diberangkatkan,” katanya.
Sementara itu, soal adanya beberapa cabang olahraga yang melakukan protes karena tidak diberangkatkan di SEA Games, Asmawi menegaskan bahwa pihaknya berdasarkan data dan track record prestasi.
Sehingga cabang olahraga yang berprestasi yang dikirim, karena hal ini menggunakan anggaran negara di tengah fokus pemerintah dalam memulihkan ekonomi pasca pandemi.
“Yang kita berangkatkan ini ada rekam jejak prestasi. Jadi ada kategori emas dan perak,” pungkasnya,