Time trial itu sendiri telah dilakukan secara rutin dua pekan sekali khususnya untuk atlet penghuni pelatnas.

Dengan program itu, harapan dari Harlin Rahardjo selaku waketum PB PRSI, atlet renang dapat mengetahui kemajuan dari kemampuannya.

Selain itu, melalui time trial sendiri juga dapat melihat kelemahan dari perenang.

Terakhir yang tak kalah penting, agenda tim trial dapat dimanfaatkan untuk memperkuat kekompakan tim.

"Dengan melakukan Time Trial rutin ini menjadi ujicoba untuk menilai kemajuan yang telah dicapai atlet selama berlatih di pelatnas," ujar Harlin dilansir laman PRSI.

"Time Trial ini juga untuk melihat kelemahan dari para perenang untuk segera bisa diperbaiki secepatnya."

"Time Trial ini juga untuk memperkuat kebersamaan dan kekompakan tim," tukasnya.

Agenda time trial yang dilakukan oleh PRSI sendiri akhirnya memperoleh hasil apik.

Salah satunya dari perenang bernama Gagarin Nathaniel Yus.

Gagarin sebagai perenang nomor 50 meter gaya dada putra memperoleh catatan waktu dibawah 28 detik.

Catatan itu diperoleh saat melakukan time trial persiapan SEA Games.

Perolehan catatan waktu tersebut sekaligus melampaui catatan waktu yang diperoleh peraih medali emas SEA games 2019 Filipina.

Dengan hasil itu, pelatih Michael Pieper berharap Gagarin bisa merengkuh medali emas di Vietnam.

"Harapannya bisa pecahkan rekornas yang sudah bertahan 13 tahun, semoga ini bisa berbuah medali emas," jelas Michael Piper.

(Tribunnews.com/Niken Thalia)