Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Dukung Tim Merah Putih di Thomas-Uber 2022, Dubes RI untuk Thailand: Berjuanglah Seperti Pejuang

Setiap hari selalu ada dukungan logistik kepada tim bulutangkis Indonesia, sehingga pemain tidak perlu repot mencari makan. 

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Dukung Tim Merah Putih di Thomas-Uber 2022, Dubes RI untuk Thailand: Berjuanglah Seperti Pejuang
Istimewa
Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Thailand, Rachmat Budiman bersama para atlet bulutangkis Thomas-Uber 2022 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Keberhasilan tim bulutangkis Indonesia pada ajang perebutan Piala Thomas-Uber 2022, tidak bisa dilepaskan dari dukungan banyak pihak. 

Satu di antaranya dari Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Thailand, Rachmat Budiman

Dukungan dubes yang baru tahun lalu bertugas di Bangkok ini memang terbilang luar biasa.

Setiap hari selalu ada dukungan logistik kepada tim bulutangkis Indonesia, sehingga pemain tidak perlu repot mencari makan. 

Baca juga: Bilqis Prasista Bikin Kejutan di Piala Uber 2022, Legenda Bulu Tangkis Indonesia Tidak Menyangka

Baca juga: Ada Doa Ibunda di Balik Aksi Fenomenal Bilqis Prasista di Piala Uber: Diminta Tak Tonton Langsung

Selain itu, saban tim Indonesia turun bertanding, Rachmat selalu mendukung dan memberi semangat dari tribun.

Ia bertindak sebagai suporter setia untuk tim putra-putri Indonesia. 

"Saban hari saya datang dan nonton pertandingan. Saya juga mendukung dengan bersorak dan berteriak. Ini suara saya habis setelah kemarin jadi suporter tim Thomas kita lawan Jepang," kata Rachmat dalam keterangannya, Sabtu (14/5/2022).

Berita Rekomendasi

Dalam pertemuan sekaligus jamuan makan siang itu, selain tim Uber, hadir pula sebagian pemain tim Thomas, pelatih, dan tim pendukung.

Acara juga dihadiri seluruh staf KBRI di Bangkok. 

Pebulutangkis Indonesia Muhammad Ardianto (kiri) membalas tembakan didekat rekan setimnya Fajar Alfian (kanan) semifinal melawan Akira Koga dan Yuta Watanabe dari Jepang dari turnamen bulu tangkis Thomas and Uber Cup di Bangkok pada 13 Mei 2022.
Pebulutangkis Indonesia Muhammad Ardianto (kiri) membalas tembakan didekat rekan setimnya Fajar Alfian (kanan) semifinal melawan Akira Koga dan Yuta Watanabe dari Jepang dari turnamen bulu tangkis Thomas and Uber Cup di Bangkok pada 13 Mei 2022. (Lillian SUWANRUMPHA / AFP)

Bagi Rachmat, bulutangkis sudah menjadi suatu kebanggaan Indonesia. 

Karena itu, dia berpesan agar para pemain tim Thomas-Uber wajib memiliki mental juara. 

"Yaitu, jangan pernah menyerah sebelum pertandingan selesai," tegasnya. 

Sebagai penggemar olahraga tepok bulu, Rachmat berpesan kepada tim Thomas yang akan bertarung di final Minggu (15/5/2022) lawan India, semua pemain harus tampil layaknya seorang pejuang. 

"Berjuanglah seperti seorang pejuang. Jangan berjuang seperti pecundang," tegasnya. 

Agar mampu mempertahan Piala Thomas, Rachmat meminta para pemain harus tampil habis-habisan. 

"Saya minta semua pemain, wajib berjuang habis-habisan untuk pertandingan final besok," ujar Rachmat. 

"Besok saya akan jadi suporter lagi untuk tim Thomas. Semoga bisa menyaksikan pertandingan dengan baik. Kadang saya sebagai penonton kesal sendiri melihat pemain yang banyak melakukan kesalahan-kesalahan sendiri," sebutnya. 

Akira Koga (tengah) dari Jepang membalas tembakan saat rekan setimnya Yuta Watanabe (kanan) menyaksikan saat semifinal melawan Fajar Alfian dan Muhammad Ardianto dari Indonesia dari turnamen bulu tangkis Thomas and Uber Cup di Bangkok pada 13 Mei 2022.
Akira Koga (tengah) dari Jepang membalas tembakan saat rekan setimnya Yuta Watanabe (kanan) menyaksikan saat semifinal melawan Fajar Alfian dan Muhammad Ardianto dari Indonesia dari turnamen bulu tangkis Thomas and Uber Cup di Bangkok pada 13 Mei 2022. (Lillian SUWANRUMPHA / AFP)

Untuk Tim Uber, Rachmat memberikan apresiasinya. Meski kalah di perempatfinal lawan China, para pemain muda telah berjuang dengan maksimal. 

Mereka juga bisa membuat kejutan, seperti yang dilakukan Bilqis Prasista dengan mengalahkan pemain nomor satu dunia Akane Yamaguchi. 

"Asal ada keseriusan dari pengurus organisasi, pelatih dan si pemain, ke depan prospeknya bagus. Tinggal mau apa tidak sang pemain itu sendiri bekerja keras untuk jadi juara dunia," tegas Rachmat.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas