Namun, pemain berusia 28 tahun itu kembali menunjukkan bahwa soal urusan membawa hasil dalam laga hidup-mati, dia bisa diandalkan.

Shesar Hiren Rhustavito bertanding ketika angin segar bergerak ke kubu lawan.

Moral Tim Thomas Jepang sedang terangkat setelah mampu menyamakan kedudukan dari posisi tertinggal 0-2.

Akan tetapi, dia menunjukkan ketenangan ketika menghadapi pemain muda, Kodai Naraoka, pada pertandingan yang menentukan kemenangan tim malam itu.

Baca juga: Anthony Ginting Ciptakan Antitesa Permainan Momota, Ilmu Lawan Akhirnya Tertangkal Oleh Hal Ini

Shesar Hiren Rhustavito tampil tenang dan hampir mengendalikan permainan sepanjang pertandingan.

Pemain asal Sukoharjo itu menang dua gim langsung 21-17, 21-11 dalam waktu 44 menit, satu-satunya laga di bawah 50 menit pada pertandingan kemarin.

"Tampil di partai penentuan saat kedudukan 2-2, tentu ada tegangnya. Cuma sejak awal saya sudah mempersiapkan diri," aku Shesar Hiren Rhustavito.

"Saya punya pengalaman tampil di partai penentuan seperti di babak penyisihan Piala Thomas di Aarhus tahun lalu."

Sesuai kata Shesar Hiren Rhustavito, ini bukan pertama kalinya dia meraih kemenangan dalam partai hidup-mati bagi tim Indonesia.

Pada Thomas Cup 2020 di Aarhus, Denmark, tahun lalu, dia menjadi salah satu pemain yang berperan besar menjaga kans juara Indonesia.

Indonesia hampir tidak lolos dari fase grup setelah berada dalam posisi tertinggal pada laga kedua melawan Thailand dan laga ketiga melawan Taiwan.

Saat melawan Thailand, Indonesia tertinggal 1-2 gegara kekalahan yang diderita Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.

Pasangan ganda putra, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, membawa Indonesia menyamakan skor 2-2.

Baca juga: Lakukan Comeback Luar Biasa, Begini Cara Ahsan/Kevin Nge-Prank Ganda Jepang Hoki/Yugo

Indonesia yang memerlukan kemenangan untuk menjaga kans lolos tertolong berkat kemenangan Shesar pada partai pamungkas yang selesai dalam tiga gim.