Tak Peduli Satelit atau Pabrikan, Enea Bastianini Cuma Mau Geber Motor Ducati
Rider Gresini Ducati Enea Bastianini hanya ingin mengendarai motopr Ducati untuk musim depan mengingat kontraknya usang setelah MotoGP 2022 rampung.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Jelang seri MotoGP Catalunya 2022 akhir pekan ini, rider Gresini Ducati Enea Bastianini membuat pernyataan soal masa depannya.
Pemilik jumlah kemenangan terbanyak di MotoGP 2022 sementara itu tak memilih statusnya sebagai pembalap. Entah satelit atau pabrikan.
Namun ada hasrat yang dia simpan, yakni asal memacu kuda besi milik Ducati.
Yap, tak peduli di musim depan dia menjadi rider tim satelit ataupun utama, Enea Bastianini hanya ingin mengendarai Desmosedici.
Kontrak Bastianini dengan Gresini hanya berdurasi setahun alias selesai pada akhir musim 2022 ini.
Baca juga: Jelang MotoGP Catalunya 2022, Joan Mir Bertekad Putus Tren Buruk dengan Menang di Barcelona
Baca juga: Update MotoGP 2022 - Fabio Quartararo Bertahan dengan Yamaha hingga Tahun 2024
Nama Bestia -julukan Bastianini- memang menjadi satu di antara komoditi panas pada bursa transfer rider untuk MotoGP 2023.
Kejutan yang diperlihatkan pria berkebangsaan Italia ini membuat sejumlah tim meliriknya.
Bahkan pabrikan Ducati menyiapkan satu kursi kosong untuk Bastianini. Warta yang berkembang, Jack Miller lah yang berpeluang ditendang jadi rekan setim Francesco Bagnaia.
Menyikapi masa depannya yang masih abu-abu, Bastianini mempunyai jawaban:" Masa depan saya?, untuk saat ini masih kalem-kalem saja, meski kontrak belum dibicarakan oleh Ducati," terang sang rider, dikutip dari Tuttomotoriweb.
"Musim depan saya rasa ingin bertahan bersama Ducati, namun enggak tau mau di tim mana. Saya cuma ingin membuktikan kualitas jika layak untuk terus dipertahankan," terang pemilik nomor #23 ini.
Baginya, menggeber kuda besi untuk tim satelit atau pabrikan Ducati tak ada bedanya.
Asal Desmosedici yang diberikan memiliki spek yang komplet.
Maklum, untuk MotoGP 2022 ini Bastianini mendapatkan spek musim lalu. Meski demikian dia tak terlalu mempermasalahkan karena Desmosedici GP21 leboih dari cukup untuk bersaing di grid depan.
"Untuk motor saat ini, saya tidak masalah karena mampu melaju cepat di segala meda, jujur, baik tim satelit atau pabrikan nantinya saya tak ingin ambil pusing," terang Enea Bastianini.
Masalah klasik yang dimiliki oleh Bestia ialah konsistensi.
Meski menjadi rider paling banyak naik podium di musim ini, namun masalah konsistensi membuat posisinya di tabel klasemen tertinggal cukup jauh dari Fabio Quartararo.
Quartararo yang baru sekali memetik kemenangan duduk di singgasana klasemen MotoGP 2022 dengan koleksi 144 angka.
Sedangkan Bastianini yang mengumpulkan 94 poin duduk di tangga ketiga.
Hingga kini, Bastianini tercatat sudah dua kali race tak mampu menyentuh garis finis alias DNF.
(Tribunnews.com/Giri)