Update Bentrok Antarpendukung Cabup Puncak Jaya, Terkuak Pemicu Bentrok
Pertikaian melibatkan penggunaan senjata tradisional, seperti panah, hingga berujung pada pembakaran rumah di beberapa lokasi
Editor: Eko Sutriyanto
TRIBUNNEWS.COM, PUNCAK - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah ricuh, Rabu (27/11/2024).
Dilaporkan 40 rumah terbakar dan 94 orang terluka dalam peristiwa itu.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, kerusuhan bermula ketika salah satu pendukung pasangan calon bupati dan wakil bupati dilaporkan membawa kabur kotak suara pada Rabu pagi.
Kotak suara yang dibawa tersebut berasal dari Kampung Birak Ambut, Wuyukwi, Pepera, Towogi, dan Wuyuneri.
Aksi ini memicu kemarahan pendukung pasangan calon lainnya, yang berujung pada aksi saling serang.
Pertikaian melibatkan penggunaan senjata tradisional, seperti panah, hingga berujung pada pembakaran rumah di beberapa lokasi.
Baca juga: 2 Kericuhan Pilkada di Tanah Papua: Kapolres Jadi Korban, 40 Rumah Dibakar di Puncak Jaya
Kericuhan semakin meluas seiring dengan meningkatnya tensi antara kedua kubu.
Massa mulai menyerang pemukiman lawan, membakar sekitar 40 rumah, termasuk sebuah honai (rumah adat Papua).
Banyak warga terjebak di tengah situasi mencekam, sementara petugas keamanan berupaya keras untuk mengendalikan kerusuhan.
Kapolres Puncak Jaya dan jajarannya segera turun ke lapangan untuk meredakan situasi. Namun, suasana tetap panas hingga siang menjelang sore.
Bentrok pendukung pasangan calon Bupati dan Cawabub Puncak Jaya nomor urut 1 dan 2, Papua Tengah.
Kejadian itu mengakibatkan 8 orang dirujuk ke RSUD Mimika, Kamis (28/11/2024) sekitar pukul 12:00 WIT.
Mereka dilarikan ke rumah sakit menggunakan pesawat pesawat Smart PK-SNJ dipiloti Capten Corni dan pesawat Smart PK-SNW dipiloti Capten Wahyu.
Masing-masing pesawat membawa empat korban didampingi tenaga medis menuju Mimika.