MotoGP
Periode Manis Quartararo Bak Dua Sisi Mata Pisau, Yamaha Wajib Tengok Dapur Honda
Keputusan Yamaha menempatkan Quartararo sebagai tumpuan pengembangan M1 punya imbas negatif seperti yang dialami Honda bersama Marquez di MotoGP 2022.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Claudia Noventa

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah hasil manis ditorehkan Fabio Quartararo sukses mempertahankan status rider Monster EnergyYamaha itu sebagai pemuncak klasemen MotoGP 2022.
Terbaru Fabio Quartararo berhasil memenangkan seri MotoGP Catalunya, Spanyol akhir pekan lalu.
Tambahan poin sempurna membuat juara dunia MotoGP 2021 ini mengemas 147 angka.
Dia unggul 22 poindari pesaing terdekatnya, Aleix Espargaro (Aprilia).
Baca juga: Bagnaia Sentil Ducati agar Melek Prestasi Quartararo, Pecco: Motor Kencang Tak Jaminan Menang
Baca juga: Jadwal MotoGP 2022 & Jam Tayang Trans7: Quartararo Melesat di Klasemen, Bastianini Pupus Asa Juara

Sejauh ini, Quartararo mengemas dua kemenangan dan lima kali naik podium.
Perkembangannya yang kian menjanjikan membuat Yamaha girang bukan kepalang.
Apalagi sang rider sudah menekan masa bakti hingga 2024.
Kemauan Fabio Quartararo untuk menambah durasi kerjasamanya dengan pabrikan Jepang itu mengundang tanda tanya.
Maklum, sejak awal musim Quartararo ngebet untuk minggat dari Yamaha.
Usut punya usut, Yamaha mendatangkan eks insinyur mesin yang pernah bekerja untuk Ferrari dan Toyota pada Formula 1 (F1).
Kedatangannya ialah untuk menjamin kuda besi Quartararo tampil lebih 'menggila', khususnya di sisi speed.
Namun Tuttomotoriweb menuliskan sebuah sisi negatif atas kondisi ini.
Dengan Fabio Quartararo mau menekan kontrak baru, maka proyek pengembangan M1 jelas bertumpu kepada rider berjuluk El Diablo itu.

Kondisi ini memiliki konsekuensi jika pengembangan motor Yamaha berpusat kepada seorang Fabio Quartararo.