TRIBUNNEWS.COM - Amarah yang mengakar membuat Fabio Quartararo sempat kelabakan pada awal musim MotoGP 2022.

Fabio Quartararo merasa kesal perihal pengembangan kuda besi Yamaha, YZR-M1 yang tak bertambah sisi top speednya.

Imbas dari situasi tersebut memunculkan wacana bahwa juara dunia MotoGP 2021 itu ingin minggat dari Monster Energy Yamaha setelah musim MotoGP 2022 rampung.

Baca juga: MotoGP 2022 - Miguel Oliveira Sambut Jack Miller yang Gabung KTM: Selamat Datang di Keluarga Oranye

Baca juga: Jadwal Tayang MotoGP Jerman 2022 - Mimpi Aleix Espargaro Bentrok dengan Ambisi Fabio Quartararo

Namun Quartararo merasa ada yang salah dari dirinya. Oleh karena itu pemilik nomor #20 ini memilih untuk introspeksi diri.

Hasilnya, hingga seri kesembilan MotoGP 2022 ini, Quartararo sukses merengkuh dua kemenangan dan lima kali podium.

Kini rider berjuluk El Diablo itu menduduki posisi puncak klasemen dengan koleksi 147 poin.

Dia unggul 66 angka dari rival utamanya Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo).

Sedangkan pesaing terdekat di tabel klasemen ialah Aleix Espargaro (Aprilia) yang terpaut 22 angka.

Usut punya usut, grafik performa menanjak dari Quartararo bukan terletak pada pengembangan M1.

Uniknya, sembari menyentil Yamaha, Quartararo justru memuji dirinya sendiri.

"Dari Februari hingga sekarang tidak ada yang berubah pada pengembangan M1," cetus Fabio Quartararo dikutip dari laman Motosan.

"Semua karena mental yang berubah. Pada awal musim saya tidak menunjukkan mentalitas ini, dan lebih kepada emosi yang mengakar," tambah pembalap yang pernah membela Yamaha Petronas SRT.

Faktanya Quartararo menuntut agar teknisi Yamaha mengembangkan kecepatan M1 sudah diutarakan sejak musim lalu.

Maklum, kuda besi Yamaha selalu keteteran ketika duel melawan Desmosedici Ducati.