Sempat Dihantam Suhu Minus dan Badai, Putri dan Agi Taklukkan Puncak Gunung Denali Alaska
Pendaki tidak ditemani porter, oleh sebab itu seluruh peralatan harus dibawa sendiri dengan menarik sled berisi seluruh perlengkapan dan membopong
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Tidak asing jika tiba-tiba termometer menunjuk angka minus 20 derajat Celcius atau bahkan kurang.
Oleh karena itu pendakian gunung seperti Denali amat membutuhkan informasi cuaca yang akurat setiap hari.
Maka dapat dimaklumi jika jadwal pendakian terhitung cukup panjang. Hampir setiap mencapai camp diperlukan waktu istirahat dan beradaptasi selama setidaknya satu hari.
Pendakian tim Jelajah Putri melalui jalur West Buttress yang dikenal memiliki lima camp. Awal pendakian dimulai dari base camp (ketinggian 2.200 mdpl).
Baca juga: Alaska Hadapi Icemageddon, Suhu Ekstrem Picu Hujan Deras dan Salju Tebal
Selanjutnya masing-masing yaitu camp 1 berada di ketinggian 2.400 mdpl, camp 2 (2.900 mdpl), camp 3 (3.400 mdpl), lalu camp 4 (4.150 mdpl).
Strategi penyiapan logistik berubah ketika memasuki camp 3 ke camp 4 dan selanjutnya camp 4 ke camp 5. Kedua pendaki memerlukan waktu sehari untuk meletakkan logistik di sepanjang jalur camp 3 menuju camp 4.
Begitu pula halnya ketika melanjutkan pendakian dari camp 4 ke camp 5.
Taktik cacheing logistic seperti ini penting untuk mengantisipasi jika pendakian terhambat oleh cuaca. Selain itu juga untuk mengurangi beban agar tidak terlalu berat sesampainya di camp 5.
Pendakian duet Putri dan Agi sampai di camp 5 atau umumnya disebut high camp di ketinggian 5.200 mdpl pada hari ke 11 (7 Juni 2022).
“Menuju camp 5 menghabiskan waktu 10 jam. Besok kami akan beristirahat,” ujar Putri sesampainya di titik yang biasa disebut high camp itu.
Setelah cukup istirahat, keesokan harinya kedua pendaki yang pernah belajar ice and snow climbing di Mount Cook (Selandia Baru) ini mulai melakukan summit push.
Pendakian menuju puncak dikenal paling berat dan kerap makan korban. Salah satunya Matthias Rimml, pendaki Austria yang terjatuh dan tewas pada awal Mei silam.
Selain itu, pada musim pendakian tahun ini banyak [endaki gagal melakukan summit akibat diterpa oleh angin kencang yang mengakibatkan suhu drop sangat drastis di bawah 0 derajat Celcius.
Hari Kamis (9 Juni 2022) pagi waktu Alaska cuaca cukup bagus, walaupun hujan salju masih terus menemani.