Viktor Axelsen, Monster Mengerikan yang Belum Ada Obatnya di Sektor Tunggal Putra
Viktor Axelsen menjelma sebagai monster mengerikan yang sulit dikalahkan oleh lawan-lawannya di court bulu tangkis dunia pada periode saat ini.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Niken Thalia
TRIBUNNEWS.COM - Viktor Axelsen menjelma sebagai monster mengerikan yang sulit dikalahkan oleh lawan-lawannya di court bulu tangkis dunia.
Performa Axelsen seakan belum ada obatnya lantaran ia mampu memenangi berbagai turnamen yang ia lakoni pada periode saat ini.
Konsistensi permainan tingkat tinggi yang mampu dipertahankan Axelsen seakan membuat dirinya sulit ditandingi.
Pebulu tangkis kelas dunia seperti Momota, Chou Tien Chen, hingga Anthony Ginting masih sulit menaklukkan pebulu tangkis asal Denmark tersebut.
Terbaru, Axelsen mampu memenangkan dua gelar juara sekaligus saat melakoni tur dunia di Indonesia.
Baca juga: Hasil Indonesia Open 2022: Viktor Axelsen Juara di Tunggal Putra, Benamkan Wakil China di Final
Baca juga: Aura Kebangkitan Zheng Siwei/Huang Yaqiong, Kesaktian sang Penguasa yang Telah Kembali Lagi
Juara Olimpiade Tokyo 2020 itu secara menawan tampil luar biasa kala berhasil menyegel gelar juara Indonesia Masters dan Indonesia Open.
Keberhasilan Axelsen memenangi dua gelar juara bergengsi itu membuatnya semakin sulit dikejar di ranking teratas BWF.
Bahkan, Axelsen diperkirakan akan menyentuh jumlah koleksi poin mencapai 120.000 setelah meraih dua gelar juara di Indonesia.
Baca juga: UPDATE Ranking BWF setelah Indonesia Open 2022: Minions Kokoh, Pramudya/ Yere Naik Meski Cedera
Dilansir Badminton Talk, Axelsen diprediksi akan mengoleksi 121.606 poin setelah memenangkan Indonesia Open 2022.
Jumlah poin tersebut tergolong sangat tinggi dibandingkan perolehan poin pebulu tangkis terbaik dunia di empat sektor lainnya.
Hal itu menunjukkan bahwa Axelsen benar-benar tengah berada dalam performa terbaiknya sehingga tak aneh jika ia sulit dikalahkan.
Di kala Momota masih berjuang untuk memulihkan kondisi dan performa terbaiknya setelah kecelakaan maut yang hampir merenggut nyawanya di Malaysia.
Axelsen seakan mampu memanfaatkan kondisi tersebut untuk menguasai sektor tunggal putra dunia.
Pada tahun lalu, Axelsen sukses mencicipi 11 kali final dari 13 turnamen yang ia ikuti.
Axelsen bahkan mampu memenangi delapan dari 11 laga final yang ia lakoni tahun lalu termasuk Denmark Open, Indonesia Open, hingga Olimpiade Tokyo.
Performa hebat itu akhirnya berlanjut pada tahun ini dimana ia berhasil meraih gelar juara bergengsi mulai dari juara Eropa, All England, Indonesia Masters, hingga Indonesia Open.
Maka tak mengherankan jika performa Axelsen masih belum ada obatnya lantaran ia mampu mempertahankan konsistensi permainan terbaiknya dalam waktu lama.
Terdekat, ia akan melanjutkan konsistensinya tersebut pada panggung Malaysia Open 2022 mendatang.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)