Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Cerita Kakek 59 Tahun Ikut Lari 21 Kilo di Indonesia International Marathon 2022, Usia Bukan Batasan

Seorang kakek berusia 59 tahun masih kuat ikut lari 21 kilometer di Indonesian International Marathon 2022

Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
zoom-in Cerita Kakek 59 Tahun Ikut Lari 21 Kilo di Indonesia International Marathon 2022, Usia Bukan Batasan
Tribunnews/Abdul Majid
Ngadiman, kakek peserta Indonesia International Marathon 2022 saat mengambil race pack collection di Grand Inna Bali Beach, Sanur, Bali, Sabtu (25/6/2022). 

Cerita Kakek 59 Tahun Ikut Lari 21 Kilo di Indonesian International Marathon: Usia Bukan Batasan Buat Ngadiman

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, BALIIndonesia International Marathon 2022 punya banyak sisi menarik.

Satu di antaranya adalah cerita kepesertaan seorang kakek yang turun berlari di kategori lari 21 kilometer di Indonesia International Marathon 2022.

Adalah Ngadiman, salah satu peserta dari Jakarta turut ikut berlari pada ajang  di Bali pada Minggu (26/6/2022).

Bagi para pelari yang telah ikut World Marathon, nama Ngadiman tidak asing lagi.

Baca juga: Penampakan Mobil Sport Mazda MX-5 di Indonesia International Marathon: Dua Pintu, Atap Convertible 

Apalagi pria berusia 59 tahun ini baru saja mendapatkan gelar six stars setelah finis pada ajang Boston Marathon pada tahun lalu.

BERITA REKOMENDASI

Pada Indonesia International Marathon ini, Ngadiman akan turun di kategori half marathon, 21k.

“Saya memang hampir setiap hari disiplin lari 10 km, kebetulan saya diundang dan saya ambil half marathon untuk mendukung kesuksesan Indonesia International Marathon ini,” kata Ngadiman kepada Tribunnews, Sabtu (25/6/2022).

Kepada Tribunnews, Ngadiman pun sempat menceritakan perjalanan singkatnya dari mula lari marathon hingga akhirnya mendapat gelar six stars.

Baca juga: Usianya 56 Tahun, Hesti Tak Ragu Ikut Indonesia International Marathon 2022 Kategori 10 Km

World Major Marathon, Tokyo Marathon jadi titik awal dirinya termotivasi untuk terus berlari.

“Saya lari marathon di 2016 itu pertama kali di Bali Marathon kemudian lari kedua itu di Tokyo di sana banyak kenalan pelari, yang saya lihat banyak memberikan suport,” cerita Ngadiman.


“Sementara waktu itu kondisi fisik saya tidak begitu memungkinkan jadi saya selalu latihan selalu disiplin sehingga kondisi saya meningkat dari lari marathon satu terus kedua, ada teman-teman yang motivasi sehingga mencapai lah satu per satu world major marathon sehingga tahun 2021 bulan Oktober saya menyelesaikan six star saya di Boston Marathon,” lanjut dia.

Ngadiman menilai Indonesia International marathon yang diadakan perdana di Bali ini bakal jadi ajang marathon yang bakal diburu para pelari.

Baca juga: Rute Indonesia International Marathon 2022, Sebagian Jalan Ditutup, Tanaka: Tokyo Marathon Juga

Terlebih ada kabar ke depannya Indonesia International Marathon jadi salah satu ajang kualifikasi untuk tampil di Boston Marathon.

Dengan adanya ajang ini Ngadiman berharap masyarakat Indonesia semakin melek dengan kesehatan salah satunya dengan berlari. Seperti dirinya yang terus berlari meski usianya hampir menginjak 60 tahun.

“Ya saya lihat ini cukup persiapannya dan didukung pemerintah. Saya juga sangat bangga Indonesia punya satu Indonesia International marathon yang saya dengar rumornya ini akan jadi Boston qualified,” kata Ngadiman.

“Kalau saya lihat para penggemar lari ini masih sedikit apalagi sampai saat ini di Indonesia yang six stars hanya 35 orang, sementara di luar itu, Singapura itu jauh berkali-kali lebih banyak daripada kita sehingga berpengaruh pada healthy lifenya. Saya pikir kedepan akan meningkat antusias pelari ini terutama mereka yang sudah menginjak usia seperti saya yang menginjak 59 tahun,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas