MotoGP 2022: Penyebab Enea Bastianini Loyo Pasca-juara di Le Mans
Penyebab Enea Bastianini loyo pasca juarai MotoGP Prancis adalah hasil negatif di sesi kualifikasi.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Enea Bastianini sebelum jeda paruh musim pertama MotoGP 2022 tidak menampilkan performa terbaiknya.
Bagaimana tidak, setelah keluar sebagai raja baru di Le Mans pada MotoGP Prancis 2022, penampilan Enea Bastianini merosot.
Enea Bastianini terlihat kesulitan untuk bertarung di depan dan selalu finis di luar dari lima besar.
Baca juga: Jadwal MotoGP Inggris 2022: Fabio Quartararo dan Pecco Bagnaia Beraksi di Silverstone
Dari situ, timbulah beragam pertanyan soal merosotnya performa rider berjuluk Besita.
Usut punya usut, dikutip dari laman Speedweek, Bastianini menyebutkan bahwa dia cukup kesulitan ketika babak kualifikasi.
Setelah rentetan negatifnya itu, rekan Fabio Diggia itu menerangkan bahwa dirinya perlu belajar banyak saat sesi kualifikasi.
Pasalnya, dari sesi kualifikasi itu menentukan starting grid untuk race day.
"Saya belajar bahwa kualifikasi di kelas MotoGP menjadi sangat penting," ungkap Bastianini.
"Karena saat start dari belakang, sangat sulit," tambahnya.
Faktor Pendukung Gemilangnya Bastianini di Paruh Musim Pertama MotoGP 2022
Terlepas dari merosotnya performa Bastianini pasca juara di MotoGP Prancis 2022, dia sudah digadang-gadang jadi penantang gelar.
Hal itu dilihat sejak pertama kali MotoGP 2022 bergulir, rider besutan Gresini Racing itu berhasil mencuri perhatian.
Bastianini sukses membuat kejutan dengan menjuarai balapan di Qatar pada seri perdana.
Dari kemenangan itu, Bastianini mencoba untuk terus tampil konsisten.
Sampai pada akhirnya Bastianini berhasil mengantongi tiga kemenangan selam paruh musim pertama MotoGP 2022.
Dengan mengendarai Ducati GP21 di musim 2022, Bastianini mengakui tak ingin merubah banyak motor.
Tujuannya agar memiliki perasaan yang sama ketika menunggangi motor di atas lintasan balap.
"Kami menemukan bahwa kami tidak boleh terlalu banyak mengubah motor sehingga kami dapat memiliki perasaan yang sama tentang motor di trek balap yang berbeda," ujar Bastianini.
Sementara itu, kepala kru Gresini, Alberto Giribuola menuturkan bahwa meski Bastianini jadi salah satu penantang gelar, dia tidak melihat adanya tekanan.
Rider asal Italia itu justru menikmati setiap seri balapan.
"Saya pikir lingkungan selalu menjadi bagian dari kesuksesan," kata Alberto.
"Tekanan selalu menjadi karakteristik pengemudi. Enea tidak merasakan tekanan apapun," tukasnya.
Terlepas dari situ, tentunya menarik dinanti aksi Enea Bastianini di paruh kedua MotoGP 2022.
Pada seri selanjutnya, MotoGP 2022 bakal dihelat di Inggris bulan Agustus mendatang.
(Tribunnews.com/Niken)