Suryanto Boyong Siswanya ke Venue APG 2022: Belajar Semangat Pantang Menyerah dari Atlet Difabel
Puluhan pelajar SMP Negeri 2 Kartasura mendukung para atlet badminton Indonesia yang tengah bertanding pada gelaran ASEAN Para Games XI 2022
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Suryanto Boyong Pelajarnya ke Venue APG 2022: Ajarkan Nasionalis, Belajar Pantang Menyerah Dari Atlet Difabel
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Suryanto, guru olahraga SMP Negeri 2 Kartasura membawa puluhan pelajarnya untuk mendukung para atlet badminton Indonesia yang tengah bertanding pada gelaran ASEAN Para Games XI 2022 di Edutorium UMS.
Laiknya capo suporter, berusia 55 tahun ini menjadi pemandu puluhan siswanya dalam memberikan dukungan kepada para atlet Indonesia yang tengah berjuang.
“Kebetulan SMP kita dengan event ini dekat Cuma 2 km jadi kami support. Dari awal pembukaan sampai final. Awalnya kita dukung saja, tapi koordinator di sini liat kita bagus jadi minta kita untuk datang terus,” kata Suryanto kepada Tribunnews, Jumat (5/8/2022).
“Pelajar yang datang kesini bergiliran. Kalau fokus pada satu kelas tertentu saja nanti ketinggalan pelajaran jadi setiap hari ada tiga kelas,” ujarnya.
Suryanto menjelaskan dirinya membawa para pelajarnya ke venue badminton tak serta merta untuk meramaikan event saja.
Di luar itu, Suryanto sekaligus menanamkan, mengajarkan rasa nasionalisme kepada muridnya dan melihat perjuangan para atlet difabel yang tak pantang menyerah dengan kekurangannya.
“Ya, dorongan saya karena saya suka olahraga dan sekaligus ini kan mengajarkan rasa nasionalis kepada para pelajar untuk mendukung atlet-atlet yang difabel ini. Ini jadi pembelajaran buat anak-anak, dengan kekurangan para atlet masih bisa berjuang apalagi kita yang normal harus lebih kan,” ujarnya.
Saat mendukung para atlet badminton yang tengah bertanding, Suryanto kerap memandu para siswanya dengan yel-yel khas suporter sepakbola.
Saking semangatnya suaranya pun terdengar parau saat berbincang. Namun hal itu tak membuat dirinya kapok dan terus memberikan semangat.
“Ini suara saya juga sudah serak tapi tidak apa-apa nanti minum air juga balik lagi,” kata guru olahraga SMP 2 Kartasura tersebut.
“Anak-anak di sini juga saya arahkan untuk nyanyikan lagu-lagu kebangsaan, satu nusa satu bangsa, padamu negeri terus yel-yel motivasi olahraga lainnya,” pungkasnya.