Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Hasil Final Kejuaraan Dunia 2022: Mimpi Daddies Buyar, Aaron Chia/Soh Woii Yik Buka Rekening Gelar

Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan akhirnya harus melupakan mimpinya untuk meraih gelar Kejuaraan Dunia BWF 2022.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Hasil Final Kejuaraan Dunia 2022: Mimpi Daddies Buyar, Aaron Chia/Soh Woii Yik Buka Rekening Gelar
PBSI
Aksi ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, pada laga final Malaysia Masters 2022 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Minggu (10/7/2022). Mimpi Ahsan/Hendra sirna setelah dikalahkan Aaron Chia/Soh Woii Yik di final Kejuaraan Dunia 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Hasil final Kejuaraan Dunia BWF 2022, pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan akhirnya harus melupakan mimpinya untuk meraih gelar juara.

Kepastian tersebut terjadi setelah Ahsan/Hendra tumbang di tangan Aaron Chia/Soh Woii Yik (Malaysia) pada final Kejuaraan Dunia BWF 2022, Minggu (28/8/2022).

Lewat permainan dua set langsung, Ahsan/Hendra alias Daddies kalah dengan skor 19-21 dan 14-21.

Ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan saat berlaga di babak 32 besar Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022, Rabu (24/8/2022).
Ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan saat berlaga di babak 32 besar Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022, Rabu (24/8/2022). (Media Humas PBSI)

Kekalahan tersebut membuat mimpi Daddies untuk meraih gelar juara dunia keempat harus sirna.

Sebaliknya, Aaron/Soh mampu membuka rekening gelar juara dunia bagi sejarah bulu tangkis Malaysia.

Aaron/Soh mampu menjadi tokoh pertama yang berhasil mengibarkan bendera Malaysia di podium tertinggi Kejuaraan Dunia BWF.

Jalannya Pertandingan

Berita Rekomendasi

Pada set pertama, Daddies sukses meraih tiga poin pertama setelah lawan melakukan kesalahan beruntun.

Poin perdana akhirnya didapatkan Aaron/Soh setelah pukulan Hendra keluar lantaran terlalu melebar.

Ketenangan dan kesabaran Daddies dilawan dengan agresifitas permainan wakil Malaysia pada awal set pertama kali ini.

Aaron/Soh mendapatkan dua poin beruntun dan mendekati perolehan angka Daddies, skor 4-3.

Agresifitas permainan wakil Malaysia makin meningkat dan mencoba memanfaatkan momentum untuk berbalik.

Visi luar biasa Hendra dalam membaca permainan lawan akhirnya membuat Daddies menghentikan tren positif Aaron/Soh, skor 6-4.

Wakil Malaysia akhirnya berhasil menyamakan skor setelah netting Soh Woii Yik tak bisa dikembalikan oleh Hendra, skor 6-6.

Pukulan tak terduga yang diperlihatkan Hendra benar-benar mematikan langkah Aaron dan Soh, Daddies menjauh 9-6.

Interval pertama set pertama akhirnya berhasil dimenangkan oleh Daddies dengan keunggulan 11-7.

Aaron/Soh langsung tampil spartan setelah interval pertama, dimana dua poin beruntun bisa diraih keduanya, salah satunya berkat kesalahan Hendra.

Beruntung, smash keras yang dilakukan Ahsan menghentikan laju Aaron/Soh, skor 12-9.

Momentum terus dijaga Ahsan/Hendra untuk menjaga keunggulan dari lawannya, Aaron/Soh.

Pukulan bervariasi yang dimainkan Ahsan/Hendra benar-benar efektif guna mendulang poin demi poin, skor 14-11.

Daddies makin menjauh setelah meraih dua poin beruntun setelah pukulan drive dari Hendra membuahkan hasil, skor 16-11.

Setelah lima poin beruntun, Aaron/Soh akhirnya berhasil menghentikan laju positif Daddies.

Smash dari Ahsan yang terlalu melebar akhirnya memberikan poin lagi bagi wakil Malaysia, skor 18-15.

Poin semakin ketat jelang match poin, dimana Daddies terus dikejar poinnya oleh Aaron/Soh, selisih satu  poin.

Perjuangan Aaron/Soh menyamakan skor akhirnya berhasil, setelah rally panjang berhasil dimenangkan wakil Malaysia tersebut, skor 19-19.

Aaron/Soh yang terus memberikan bola tinggi justru gagal dimanfaatkan Daddies, dimana smash Ahsan/Hendra kerap menyangkut net.

Set pertama akhirnya malah berhasil dimenangkan Aaron/Soh dengan keunggulan 19-21.

Setelah melewatkan kesempatan untuk memenangkan set pertama, Daddies bermain makin berani guna merebut set kedua.

Setelah kehilangan poin pertama, tiga angka beruntun berhasil diraih Daddies pada awal set kedua.

Kegagalan Ahsan dalam menyeberangkan net membuat Aaron/Soh mendulang poin cuma-cuma , skor imbang 3-3.

Beruntung, kesalahan beruntun Aaron dalam mengembalikan pukulan Ahsan dan Hendra membuat Daddies kembali unggul 5-3.

Momentum yang berubah cepat membuat laga final ini berjalan sengit dan menarik sekaligus mendebarkan.

Pertahanan Aaron/Soh benar-benar solid, alhasil keduanya tak segan memberikan bola tinggi kepada Daddies untuk melakukan smash.

Skor semakin sengit, 7-7.

Aaron/Soh pun berbalik unggul setelah dua kesalahan beruntun dilakukan The Daddies, skor 7-9.

Interval pertama set kedua akhirnya dimenangkan oleh pasangan Malaysia dengan keunggulan 9-11.

Pukulan Ahsan yang kurang tenang di situasi ideal justru membuat lawan tersenyum lebar karena bola keluar, skor 10-12.

Skema permainan yang diperlihatkan Aaron/Soh terbukti efektif, Daddies beberapa kali tidak bisa memanfaatkan bola atas untuk mendulang poin.

Ahsan/Hendra semakin tertinggal setelah drive cepat yang dimainkan Aaron/Soh membuahkan hasil, skor 12-16.

Permainan luar biasa yang diperlihatkan Aaron/Soh benar-benar membuat Daddies kesulitan utamanya dalam menembus pertahanan lawan.

Hingga pada akhirnya, set kedua akhirnya dimenangkan oleh wakil Malaysia, Aaron/Soh dengan skor 14-21.

Mimpi Daddies untuk memenangkan gelar juara dunia keempat akhirnya buyar setelah dikalahkan Aaron Soh dengan skor 19-21 dan 14-21.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas