Kejuaraan Dunia 2022: Pelatih Viktor Axelsen Sebut Kunlavut Vitidsarn Punya Mental Baja
Pelatih pemain tunggal putra, Viktor Axelsen, Kenneth Jonassen sebut Kunlavut Vitidsarn miliki mental baja di final Kejuaraan Dunia BWF 2022.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Final Kejuaraan Dunia BWF 2022 di sektor tunggal putra akan menyuguhkan pertarungan antara Viktor Axelsen dari Denmark dan Kunlavut Vitidsarn asal Thailand.
Jelang laga final Kejuaraan Dunia BWF 2022, pelatih Viktor Axelsen, Kenneth Jonassen menyebutkan bahwa Kunlavut Vitidsarn memiliki mental baja.
Pasalnya pemain muda asal Thailand itu beberapa kali telah bermain di Kejuaraan Dunia BWF 2022.
Baca juga: Final Kejuaraan Dunia BWF 2022: Viktor Axelsen Ditantang Giant Killer dari Thailand
Oleh karena itu, pengalamannya membuat Kunlavut terus berkembang dan menunjukkan permainan terbaiknya.
Sehingga jelang laga final nanti, Jonassen selaku pelatih Viktor Axelsen meminta anak asuhnya itu untuk waspada.
"Dia (Kunlavut Vitidsarn) adalah bakat besar. Dia adalah pemain yang menggerakkan bola dengan sangat baik dan merupakan pemain bertahan yang solid," terang Jonasen dilansir badminton denmark.
"Dia memiliki permainan jaring yang tajam, dan dia terutama memiliki detail, jika dia tertangkap di depan, dia sangat pandai menempatkan bola," katanya menambahkan.
Terutama karena ini laga final, apapun bisa terjadi.
"Tidak ada yang menyerah di final WC. Kunlavut secara fisik dan mental sangat kuat,"
"Dia telah bekerja untuk melakukan serangan yang lebih eksplosif, dan saya pikir kita juga akan melihatnya besok (hari ini, red)," ujarnya.
Dengan begitu, meskipun Axelsen sedang dalam performa terbaiknya, tetap harus mewaspadai penampilan Kunlavut.
Pasalnya bisa saja Kunlavut memberikan kejutan kepada Axelsen.
Bahkan Axelsen sendiri telah mengakui bahwa pertemuran melawan Kunlavut akan berlangsung sengit.
"Kunlavut adalah pria hebat di luar lapangan, dan dia menjalani pekan yang hebat di sini. Ini akan sengit," terang Axelsen dilansir New Straits Times.