Seleknas Polo Air Menuju Pelatnas SEA Games 2023 Digelar Oleh PB PRSI
Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PB PRSI menggelar seleksi nasional cabang polo air di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PB PRSI menggelar seleksi nasional cabang polo air di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat 7 Oktober 2022.
Seleknas ini dalam rangka persiapan Pemusatan Latihan (Pelatnas) menuju SEA Games 2023 di Kamboja.
"Sepanjang tahun 2023 kita ada tiga event. Mulai bulan Mei ada SEA Games Kamboja, lalu World Beach Games di Bali Agustus dan Asian Games Cina September Cina," ungkap Tengku Dean Baldwin, Komisi Teknik Polo Air PB PRSI di sela-sela seleknas.
Seleknas diikuti sekitar 86 atlet putra dan putri dari seluruh Indonesia. Ada tujuh daerah yang cabang polo airnya pembinaannya berjalan yakni Jawa Barat, DKI Jakarta, Jambi, Sumatera Selatan, Yogyakarta, Sulawesi Selatan dan Papua.
"Ada 50 atlet putra dan 36 atlet putri yang mengikuti seleknas. Sebagian besar didominasi wajah-wajah baru. Semakin banyak yang mengikuti seleknas, semakin memudahkan pelatih untuk memilih," jelas Sekjen PB PRSI, Ali Patiwiri.
Seleknas kali ini juga langsung dipantau Tim Review Peningkatan Prestasi Olahraga Nasional (PPON) Kemenpora yang hadir langsung seperti Prof.Hari Setijono dan Calvin Legawa.
Tm review cukup puas dengan banyaknya atlet-atlet junior yang mengikuti seleksi.
"Polo air memperoleh medali emas pada SEA Games 2019. Dan cabang yang meraih emas kita dorong untuk segera menggelar pelatnas SEA Games. Maih ada waktu 7-8 bulan menggelar pelatnas dan kita punya peluang besar untuk mempertahankan medali emas," jelas Calvin yang diamini, Profesor Hari.
Pada seleknas kali ini terbagi dua sesi. Pada sesi pagi, tim polo air putri menggelar pertandingan. Sedangkan tim putra melakukan tes renang baik itu ketahanan dan juga spint.
Pada sesi sore, giliran tim putri yang tes renang. sedangkan tim putra melalukan ujicoba pertandingan.
"Pada dasarnya kita tetap melihat bagaimana para atlet bisa terlibat dalam pertandingan. Ini sangat penting bagi penilaian individu masing-masing atlet sesuai posisinya," ujar Dean.