Menpora Amali Buka Kejurnas Squash 2022: Ini Cara Yang Tepat Pantau Pembinaan Atlet Daerah
Zainudin Amali yang ditemani Ketum KONI Marciano Norman membuka Kejurnas Squash 2022 di Lapangan Squash, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali yang ditemani Ketum KONI Marciano Norman membuka Kejurnas Squash 2022 di Lapangan Squash, Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu (19/10/2022).
Menpora Amali memuji PB Persatuan Squash Indonesia (PSI) yang menggelar Kejurnas Squash 2022.
Menurut Menpora Amali, hadirnya Kejurnas sangat penting guna melihat hasil pembinaan atlet-atlet di daerah dan hal ini harus diikuti oleh cabor lainnya.
“Pagi ini saya membuka Kejurnas Squash 2022. Luar biasa squash ini pada saat pandemi yang masih tinggi juga melakukan Kejurnas, sekarang sudah dalam keadaan landai. Saya ini satu hal yang wajib dilakukan cabor supaya pembinaan ada tempat untuk mengevaluasi dan menilai sebab karena kalau dibina dan dilatih saja, kemudian tidak ada tempat untuk bertanding susah kita untuk memantau prestasi,” kata Menpora.
“Kejurnas salah satu cara untuk memantau pembinaan di daerah-daerah sudah sejauh mana, sehingga pemerintah mengapresiasi dan berterima kasih kepada squash Indonesia yang melaksanakan kegiatan bahkan dirangkaikan mulai dari pelatihan wasit, Kemudian Kejurnas, Rakernas dan terakhir pelatihan pelatih,” sambungnya.
Lebih lanjut, Menpora Amali juga mengapresiasi PB PSI yang juga menggelar kepelatihan wasit, Rakernas hingga pelatihan untuk pelatih.
Sementara itu, Ketum KONI, Marciano Norman mengatakan olahraga Squash siap dipertandingkan pada PON XXI 2024 Aceh – Sumatera Utara.
Marciano juga berharap olahraga Squash bisa benar-benar diperkenalkan lebih luas ke Sekolah-Sekolah sehingga kedepan bakal banyak atlet Squash Indonesia yang bermunculan.
“Squash ini akan dipertandingkan di PON XXI 2024 oleh karena itu saya mendorong Ketum PB PSI untuk terus memajukan olahraga squash ini,” kata Marciano Norman.
“Squash ini sebetulnya karena Venuenya tidak terlalu rumit bisa saya sarankan dimulai di sekolah. Di sekolah menyiapkan satu ruang untuk anak muridnya belajar Squash dengan demikian atlet Squash akan banyak di 34 provinsi dan prestasinya akan meningkat,” pungkasnya.