Ketum PB Perbakin Berharap Pengprov Perbakin Perbanyak Gelar Kejuaraan Menembak
Ketua Umum PB Perbakin, Letjen (purn) Joni Supriyanto mengatakan bahwa salah satu hal yang tepat untuk memunculkan atlet berkualitas
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PB Perbakin, Letjen (purn) Joni Supriyanto mengatakan bahwa salah satu hal yang tepat untuk memunculkan atlet berkualitas yakni dengan lebih sering mengikuti pertandingan.
Menurutnya, pertandingan tak hanya meningkatkan kemampuan atlet dalam menembak tapi juga mengasah mental dan fisik para atlet yang sangat perlu dalam kejuaraan-kejuaraan internasional.
“Latihan secara khusus tidak ada karena kita latihan sepanjang tahun. Jadi latihan terbaik adalah bertanding. Jadi saat mengadakan pertandingan setiap bulan baik di pengurus pusat maupun di daerah juga ada. Atlet bisa bertanding satu dua kali dalam sebulan. Mereka bisa meningkatkan prestasi di situ, karena pada saat pertandingan perlu keterampilan, mental dan fisik yang bagus,” kata Joni usia dirinya kembali terpilih menjadi Ketum PB Perbakin di Lapangan Tembak PB Perbakin, Senayan, Jakarta, Sabtu (17/12/2022).
“Olahraga ini yang tidak mengenal culture beda dengan olahraga yang lain. Ini kemampuan skill, pada saat atlet bisa menguasai skill yang andal, itu kita bisa kuasi segalanya, ambisi yang hebat,” sambungnya.
Untuk itu, pria asal Gunungkidul, Yogyakarta tersebut turut meminta kepada para Pengprov Perbakin agar fokus memunculkan atlet-atlet menembak yang berkualitas dengan cara banyak mengadakan kejuaraan,
Nantinya, para atlet menembak yang berkualitas akan dikirim ke Jakarta guna menjalani pemusatan latihan bersama PB Perbakin dengan ditopang pelatih dan sarana prasarana yang lebih lengkap.
“Pengurus pusat itu tidak memiliki atlet, atlet itu berasal dari provinsi dan klub. Jadi semakin banyak daerah melakukan perlombaan, pertandingan untuk regenerasi atlet, akan semakin banyak atlet yang dikirim ke Jakarta untuk latihan,” ujar Joni.
“Karena di Jakarta ada pelatihnya dan punya sistem pelatihan yang baik, alat yang bagus untuk peningkatan prestasi. Tidak semua daerah mempunyai sarana dan prasarana yang bagus, kecuali daerah-daerah yang pernah menggelar PON,” sambungnya.
Lebih lanjut, Joni mengatakan untuk membentuk atlet menembak berkualitas tidak bisa instan.
Bahkan dirinya pernah belajar dari federasi menembak India yang sukses mencetak atlet-atlet menembak sekaliber dunia.
“Tidak ada pembinaan olahraga yang instan, semua jangka panjang. Jadi tidak ada jangka pendek, menembak itu panjang, membina olahraga itu tidak ada yang tiba-tiba hari ini dibina besok jadi, belum tentu ada itu,” kata Joni.
“Saya bicara dengan Presiden Federasi menembak india, dia bilang untuk bisa membuat atlet juara dunia itu sembilan tahun dan di negaranya menembak itu jadi kalender pendidikan. Jadi kalau di sana ada lomba itu bisa satu nomor seminggu karena pesertanya terlalu banyak. Pada saat pesertanya banyak, jadi pilihan kita makin banyak,” pungkasnya.