MotoGP 2023: Singkirkan Kesetiaan, Marc Marquez Buka Peluang Tinggalkan Honda
Marc Marquez memberikan ultimatum kepada Rpsol Honda akan meninggalkan pabrikan Jepang tersebut jika tak bisa penuhi hasrat juaranya.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Pembalap asal Spanyol, Marc Marquez, membuka peluang untuk meninggalkan Honda jika pabrikan asal Jepang tak kunjung kompetitif di MotoGP 2023.
Marc Marquez tak bisa memungkiri bahwa hasrat juara lebih prioritas ketimbang kesetiaannya bersama Repsol Honda.
Meski dia sadar bahwa Honda memberikan yang terbaik, bahkan dikatakan spesial ketika merawatnya selema periode cedera di dua musim terakhir.
Baca juga: MotoGP 2023: Ducati Sudah Gila jika Tak Takut dengan Marc Marquez
Ini menjadi kabar yang mengejutkan jelang MotoGP 2023 perihal Marc Marquez membuka peluang untuk meninggalkan Repsol Honda.
Maklum, sejak debut di kelas premier musim 2013, Marc Marquez menjadi identitas yang tak tergantikan dari Honda.
Terbukti, selama membela Honda, Marc Marquez meraih enam gelar juara dunia MotoGP. Prestasi kali terakhir yang direngkuh pemilik nomor #93 ini ialah juara dunia MotoGP 2019.
Sayang, badai cedera yang menghantam membuat Marc Marquez mulai akrab dengan ruang operasi.
Imbasnya terasa bagi tim berlogo sayap tunggal mengepak. Honda, sejak MotoGP 2020 hingga musim lalu, tak memiliki prestasi mentereng. Bahkan bisa dibilang mengalami degradasi performa.
Pengembangan lelet akan set-up RC213V membuat rider-rider Honda lainnya juga kesulitan untuk bersaing di grid depan.
Wajar jika kemudian Marc Marquez memberikan ultimatum mengejutkan kepada Honda menyambut MotoGP 2023.
"Saya merasa sangat menghormati Honda, karena cara selama dua tahun ini saya cedera, cara kami berbicara, cara mereka merawat saya sangat spesial," kata Marc Marquez, dikutip dari laman Autosport.
"Saya tahu itu tidak normal, tapi itu spesial, dan saya akan selalu menaruh hormat penuh pada Honda," sambung rider berusia 29 tahun ini.
Marc Marquez begitu menghormati cara Honda menanganinya saat masih berkutat dengan cedera. Karena menurutnya, Honda bisa saja memecat dirinya karena kondisi cederanya yang tak kunjung pulih.
Namun jika situasi di Honda tak juga berubah dan berbenah, maka meninggalkan tim yang dia bela sejak 2013 ini adalah keputusan terakhir.