MotoGP 2023: Ada Label MIPS di Helm Baru Aleix Espargaro, Teknologi Baru untuk Lindungi Otak
Helm baru milik Aleix Espargaro untuk MotoGP 2023 dilengkapi dengan adanya teknologi baru bernama MIPS.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Ada yang unik dalam sesi perkenalan helm baru Aleix Espargaro untuk MotoGP 2023.
Setelah resmi meninggalkan brand Indonesia, KYT, Aleix Espargaro menggunakan helm pabrikan Jepang, Kabuto untuk musim MotoGP 2023.
Dia menandatangani kontrak selama tiga tahun, alias berkolaborasi hingga MotoGP 2025.
Helm Kabuto F17 diperkenalkan oleh Aleix Espargaro dalam sebuah reels di media sosialnya.
Baca juga: MotoGP 2023 - Kolaborasi Tim Valentino Rossi dan Ducati Terancam Kandas di Tengah Jalan
Helm tersebut memiliki livery dengan warna monokrom bercorak kamuflase. Uniknya, dalam bagian belakang helm, tepatnya sebelah kiri ada stiker bulat kuning dengan tulisan MIPS.
Apa itu sebenarnya MIPS, istilah yang jarang didengar bagi olahraga balap MotoGP?
MIPS merupakan kependekan dari Multi-directional Impact Protection System
Dirangkum dari laman MCN, MIPS merupakan sebuah teknologi yang tertanam dalam sebuah helm dengan tujuan safety bagi pembalap.
Teknologi MIPS ini memungkinkan helm untuk memberikan perlindungan lebih pada otak ketika terjadi kecelakaan.
Makanya, teknologi ini juga tahun depan akan mulai digunakan pembalap MotoGP khususnya yang gunakan helm Kabuto F-17 Racing MIPS.
CEO dari MIPS, Max Strandwitz, menjelaskan bagaimana pentingnya sebuah teknologi pelindung kepala, terlebih bagian otak.
Apalagi MotoGP memiliki potensi besar terjadi kecelakaan yang bisa berimbas kepada bagian kepala seorang pembalap.
"Siapa pun yang melaju dengan kecepatan tinggi selalu berisiko mengalami benturan dan benturan miring cukup umum terjadi di MotoGP," terang sang CEO.
Cara kerja teknologi MIPS ini memungkinkan kepala meluncur ke segala arah sejauh 10-15 mm di dalam helm.
Menurut Strandwitz, hal itu bisa mengurangi risiko terjadinya cedera otak saat terjadi kecelakaan.
Pasalnya, saat kepala pengendara menyentuh tanah pada sudut yang tidak tepat, akan tercipta gaya tangensial yang membuat kepala tersangkut di helm yang tidak gunakan MIPS.
Saat hal itu terjadi, otak akan mengapung dalam kantong cairan di dalam tengkorak yang bergerak agresif dan membuat otak cedera.
Teknologi MIPS ini memungkinkan kepala bergerak secara independen di dalam helm yang mengurangi agresivitas transfer energi ke otak.
Agar sistem MIPS berjalan, terdapat lapisan gesek setebal 0,1 mm yang akan memungkinkan kepala bergerak ketika terjadi kecalakaan.
Dia juga menegaskan bahwa tidak hanya Kabuto F-17 saja yang dilengkapi dengan teknologi ini.
"Kedepannya akan lebih banyak helm buatan produsen helm lain yang gunakan teknologi ini," tuturnya.
Dalam olahraga balap, khususnya MotoGP, sejumlah fitur keamanan memang tergolong krusial. Termasuk adanya teknologi dalam wearpack yang dirancang otomatis mengembang jika pembalap mengalami kecelakaan.
(Tribunnews.com/Giri)