MotoGP 2023 - Ducati Kecewa, Larangan Pemakaian Teknologi Holeshot Disahkan Sebentar Lagi
Larangan penggunaan teknologi Holeshot bagian depan di motor MotoGP 2023 menimbulkan kekecewaan besar bagi Ducati.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Ducati tidak bisa menutupi kekecewaannya lantaran teknologi mutakhir yang menjadi gagasannya tak boleh dipakai di MotoGP 2023.
Yap, teknologi Holeshot yang sejauh ini menjadi andalan Ducati sebentar lagi dilarang digunakan di semua motor untuk MotoGP 2023.
Alasan keputusan ini diambil lantaran balapan MotoGP mulai disorot karena mulai condong ke adu teknologi.
Sebagaimana yang diketahui, motor MotoGP 2022 masih menggunakan teknologi Holeshot untuk bagian depan dan belakang.
Baca juga: MotoGP 2023 - Marc Marquez Susun Rencana Pensiun, Reli Dakar Jadi Destinasi Lanjutan
Tujuan penggunaan teknologi Holeshot ini adalah untuk membuat motor memiliki daya cengkram (ban) yang kuat terhadap lintasan.
Fungsi Holeshot depan ialah membantu pembalap tidak melakukan pelanggaran berupa Wheelie saat start.
Wheelie adalah kondisi motor mengangkat roda bagian depan dan hanya berjalan dengan mengandalkan roda belakang saja.
Tepatnya saat start, ketika Holeshot diaktifkan, maka bagian depan motor tidak terangkat dan lebih kuat mencengkeram dengan aspal.
Sedangkan Holeshot bagian belakang memiliki cara kerja yang sama. Namun fungsinya membantu pembalap saat menikung.
Untuk MotoGP 2023, Holeshot bagian depan yang dilarang untuk digunakan. Hal ini disampaikan langsung oleh Corrado Cecchinelli, chief technology officer MotoGP.
Dia menyadari bahwa adanya kebijakan larangan Holeshot digunakan akan membuat gaduh. Namun ini penting untuk dilakukan agar tak merusak esensi dari balapan MotoGP.
“Kami hanya mengusulkan perangkat depan karena tidak ada yang menggunakan sistem seperti itu selama balapan pada saat proposal kami," ujar Corrado Cecchinelli, dikutip dari laman Motosan.
"Jadi kami percaya bahwa itu adalah saat yang tepat untuk tindakan pencegahan yang pada dasarnya akan meninggalkan hal-hal sebagaimana adanya, sementara perangkat sedang ditransfer Permainan itu dan umum, jadi pelarangan akan berarti bagi semua orang," sambungnya.
Kabarnya, pengambilan keputusan ini dilakukan secara voting. Dari enam pabrikan, lima di antaranya menyetujui keputusan tersebut.