Pandu Sjahrir Jadi Calon Tunggal Ketua Umum PB PSOI
PSOI menggelar musyawarah nasional (MuNas) pertama sejak dikukuhkan dan diresmikan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI)
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengurus Besar (PB) Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) menggelar musyawarah nasional (MuNas) pertama sejak dikukuhkan dan diresmikan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) pada 25 Februari 2021 lalu.
Tujuan diadakannya MuNas ini adalah untuk menetapkan Ketua Umum (Ketum) PB PSOI baru yang sebelumnya dijabat oleh Arya Sena Subyakto yang telah menjabat sejak 2019.
"Dengan MuNas ini kami mencari figur Ketua Umum baru yang dapat memberikan kemajuan PB PSOI," kata Sekretaris Jenderal PB PSOI, Tipi Jabrik dalam keterangan tertulis, Senin (16/1/2023).
Nama Pandu Patria Sjahrir muncul menjadi calon tunggal Ketum PB PSOI untuk periode 2023-2026.
Menurut Tipi, sosok investor ternama Indonesia itu punya banyak ide dan inisiatif terbaik untuk kemajuan PB PSOI.
"Karena secara historis PB pernah mendekati Pak Pandu untuk meminta saran dan masukan. Dan saat itu Pak Pandu sangat antusias berikan arahan dan support dan hal itu memberikan keyakinan kepada PB untuk memberikan kesempatan ke Pak Pandu menjadi Ketum dan Pak Pandu menyambut dengan baik," kata Tipi menjelaskan.
Menanggapi pemilihan ini, Pandu menyatakan kesiapannya dalam memimpin PB PSOI.
"Jika memang dipercayakan untuk memimpin organisasi ini, saya akan berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi perkembangan olahraga Selancar Ombak. Kita lihat hasilnya di acara Munas besok," kata Pandu.
PSOI didirikan pada tahun 2008 dan dikelola oleh orang-orang yang sudah tidak asing lagi di dunia surfing Indonesia.
Mereka adalah Arya Subyakto dan Tipi Jabrik, yang sudah sejak 2001 memulai Indonesian Surfing Championship (ISC).
Meskipun kompetisi surfing antar negara seperti di Asian Beach Games tidak lagi digelar, namun PSOI dan atlet-atlet di bawah bimbingannya masih terus mengikuti kejuaraan single event hingga sekarang.
Aktivitas dan keberhasilan prestasi dari PSOI, ISC ataupun ASC tidak dapat dipisahkan.
Keterbatasan perhatian dan bantuan dana dari pemerintah memaksa para pengurus memutar otak dan kreatif untuk menyelenggarakan kejuaraan untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas olahraga surfing di Indonesia.
ISC/ASC menjadi badan hukum swasta yang selama ini menjalankan kejuaraan surfing di Indonesia sejak 2001.
Kehadiran kejuaraan surfing untuk tetap ada di Indonesia tentu merupakan prestasi milik PSOI juga yang selama ini dikelola oleh orang-orang yang sama.