Polemik Wasit Proliga 2023 Jadi Bahan Gunjingan, Penggunaan Video Challenge di Final Four Mubazir
Satu demi satu kontroversi keputusan wasit di Proliga 2023 mulai terekspos. Hal ini membuat pengguaan Video Challenge di final four terkesan mubazir.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah

TRIBUNNEWS.COM - Lagi-lagi kinerja wasit Proliga 2023 menjadi buah bibir di kalangan pecinta bola voli Tanah Air.
Salah satu momen yang menjadi bahan pergunjingan ialah saat Jakarta Pertamina Pertamax menelan kekalahan 3-2 dari Jakarta STIN BIN dengan skor 3-2 pada Proliga 2023 Gresik, Minggu (5/2/2023).
Terdapat momen di mana keputusan wasit terbilang salah total, sehingga menyeret penggunaan Video Challenge di babak final four terkesan "mubazir".
Yap, momen terjadi kala Aleksandar Minic melepaskan sebuah open spike yang coba dihalau oleh Cep Indra. Bola bergulir pelan di atas bibir net yang kemudian jatuh di area pertahanan Jakarta STIN BIN.
Baca juga: Jadwal Proliga 2023 Hari Ini: Duel Jakarta STIN BIN vs Jakarta BNI 46 Tersaji, Live Moji TV
Cep Indra nampak mencoba menyelamatkan bola. Bola memantul yang kemudian bisa dolah oleh Jakarta STIN BIN menjadi poin.
Dari video yang viral di media sosial, nampak bola yang coba diselamatkan oleh Cep Indra lebih dulu menyentuh lapangan pertandingan. Sesuai regulasi, poin tersebut menjadi milik Jakarta Pertamina Pertamax.
Namun wasit memutuskan poin diperoleh Jakarta STIN BIN karena tidak mengetahui bahwa bola pantulan bukan hasil dari aksi safety dari Cep Indra. Melainkan pantulan lapangan.
Sontak Aleksandar Minic yang menjadi kapten tim marah besar atas keputusan wasit dan melakukan protes.
Video yang beredar di media sosial membuat netizen geram. Tak sedikit yang menyayangkan keputusan wasit, hingga mempertanyakan penggunaan Video Challenge di babak final four.
Ini menjadi pertanyaan besar mengapa event sekelas Proliga 2023 didapati eror yang tergolong vital. Karena satu poin bisa mengubah jalannya sebuah pertandingan.
Ini yang kemudian memicu klaim bahwa penggunaan Video Challenge di babak final four terbilang telat.
Pelatih Jakarta Pertamina Pertamax, Putut Marhaento menyayangkan bahwa penggunaan VAR-nya bola voli ini baru digunakan pada babak empat besar.
Dia tidak menampik bahwa wasit bisa saja melakukan eror dalam pengambilan keputusan.
Namun menurutnya, seyogyanya Video Challenge bisa digunakan lebih awal untuk meminimalisir keputusan yang berbau kontroversi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.