Mengulas Potensi Apriyani/Fadia Akhiri Puasa Gelar 43 Tahun Ganda Putri Indonesia di All England
Apriyani Rahayu/Siti Fadia akan dihadapkan dengan jalan terjal demi bisa mengakhiri puasa gelar 43 tahun ganda putri Indonesia di All England.
Penulis: Isnaini Nurdianti
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Pasangan ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia akan dihadapkan dengan jalan terjal demi bisa mengakhiri puasa gelar 43 tahun ganda putri Indonesia di All England.
Seperti yang diketahui, Apriyani/Fadia menjadi satu-satunya wakil ganda putri Indonesia di All England 2023.
Apriyani/Fadia akan menjadi tumpuan sektor ganda putri yang diharapkan bisa memutus rekor 43 tahun ganda putri tanpa gelar juara All England.
Baca juga: All England 2023: Leo/Daniel Patut Waspada, Chia/Soh Bisa Jadi Batu Sandungan di Babak Pertama
Terakhir, Indonesia meraih gelar juara All England sektor ganda putri pada 1979 lalu.
Kala itu, gelar juara diraih oleh Verawaty Fajrin/Imelda Wigoena di All England 1979.
Verawaty Fajrin/Imelda Wigoena naik ke podium seusai mengandaskan wakil Jepang Atsuko Tokuda/Mikiko Takada dengan skor akhir 15-3, 10-15, dan 15-5.
Sejak saat itu, ganda putri Indonesia belum pernah meraih gelar juara di All England.
Potensi Apriyani/Fadia Akhiri Puasa Gelar
Apriyani/Fadia sendiri berstatus sebagai unggulan kedelapan sektor ganda putri di All England 2023.
Di babak pertama, Apriyani/Fadia akan menantang wakil Thailand, Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard.
Secara ranking, Apriyani/Fadia lebih unggul ketimbang Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard.
Saat ini, Apriyani/Fadia menempati ranking lima, sedangkan Aimsaard bersaudara nangkring di posisi 10 dunia.
Baru-baru ini, mereka juga sempat bertemu di ajang Badminton Asia Mixed Team Championship 2023.
Dalam pertemuan tersebut, Apriyani/Fadia sukses meraih kemenangan dengan skor akhir 18-21,21-16, 21-14.