Indonesia Off-Road Federation Pengcab Bekasi Gelar Baksos Bertajuk A Day For Charity
Indonesia Off-road Federation (IOF) Pengcab (Pengurus Cabang) Bekasi melakukan kegiatan bertajuk IOF a day for charit.
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Indonesia Off-Road Federation (IOF) Pengcab (Pengurus Cabang) Bekasi melakukan kegiatan bertajuk IOF a day for chariy.
Acara sosial dan kepedulian yang dilakukan serempak oleh Pengda (Pengurus Daerah) dan Pengcab IOF di wilayah Jawa Barat itu turut melibatkan IOF Bekasi, IOF Bogor, IOF Sukabumi, IOF Garut dan IOF Kab. Bandung, berlangsung pada 8 april 2023.
Untuk kegiatan yang digelar di wilayah Bekasi, IOF Pengcab Bekasi bahu membahu bersama Club Offroad Kompak 91, Pesat93, K4k4P98, SKIN Bekasi Raya, Suzuki JIP Indonesia, Suzuki Club Reaksi Cepat, Geng Tril Tua, Badas, Pajero Indonesia Family, TAFT Diesel Indonesia.
Bakti sosial ini biasa dilakukan pada saat event offroad, namun kali ini kita lakukan tanpa lumpur bersama dengan Yayasan Rehabilitasi Mental Galuh, dan Pondok Penghafal Quran.
"Selain klub, kami juga bersinergi dengan lembaga sosial lainnya, ada wakaf Al-quran yang diberikan oleh BWA, dan bersinergi dengan BPBD Kab. Bekasi," ungkap Doni Hansudi, Ketua IOF Pengcab Bekasi.
Bersama dengan Sub Datasemen Polisi Militer Jaya/2-1 Bekasi, IOF Pencab Bekasi juga membagikan takjil di sepanjang jalan Jenderal Ahmad Yani dan Stadion Patriot Candrabhaga.
"Bagi Subdenpom Bekasi, pembagian takjil juga sering dilakukan setiap hari Jumat, rutin.. hal yang berbeda adalah kami lakukan ini bersama-sama komunitas otomotif IOF, kegiatan berbagi ini sangatlah positif dan semoga menggugah komunitas lain agar bisa selalu berbagi dan menciptakan empati sesama masyarakat yang membutuhkan," ucap Lettu Cpm Didin Hasanudin, Dan Subdenpom Jaya/2-1 Bekasi.
Kegiatan ini juga mendapat Apresiasi yang baik dari pengurus Pusat IOF melalui Kadiv Sosial Dept 4, Keliek Pangestu, yang juga merupakan pembina dari IOF pengcab Bekasi.
"Kegiatan baksos kali ini yang membuat berbeda adalah kita mengunjungi pusat rehabiltasi gangguan jiwa yang dimiliki personal, bukan pemerintah. Total binaan mereka 435 orang, mereka bersyukur karena selama masa pandemic ini mereka jarang sekali mendapat bantuan. Kesulitan mereka yang utama adalah dikebutuhan makan dan obat obatan," kata Keliek.