Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Ekspansi Klan Valentino Rossi Berawal dari MotoGP 2023, Habis Bagnaia Terbitlah Bezzecchi

Klan Valentino Rossi diprediksi mendominasi MotoGP 2023 hingga beberapa musim ke depan gantikan rider Spanyol. Ada Bagnaia hingga Bezzecchi.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Ekspansi Klan Valentino Rossi Berawal dari MotoGP 2023, Habis Bagnaia Terbitlah Bezzecchi
PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP
Pebalap Ducati Italia Francesco Bagnaia (Kiri) merayakan kemenangannya bersama pebalap Ducati Italia di posisi ketiga Marco Bezzecchi di podium balapan MotoGP Grand Prix Portugal di Sirkuit Internasional Algarve di Portimao, pada 26 Maret 2023. PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP 

Bezzecchi disebut-sebut dapat mewarisi kesuksesan Valentino Rossi. Meski ini terbilang terlalu dini, namun Bezzecchi telah membuktikan kerja Rossi dalam mendirikan sekolah balap telah sukses besar.

Ibarat kata pepatah yang dimodifikasi "habis Bagnaia terbitlah Bezzeecchi". Seandainya Bagnaia musim ini gagal menjaga eksistensinya, masih ada Bezzecchi atau bahkan Marini dan Morbidelli yang terus melanjutkan ekspansi kaln Valentino Rossi.

Project Leader VR46 Riders Academy, Alessio 'Uccio' Salucci, mengaku sangat senang kini empat ridernya yang berlaga di MotoGP sudah terbukti sebagai pembalap papan atas. Bahkan, tiga di antaranya sudah mampu meraih kemenangan. 

Salucci mengaku sangat senang Bezzecchi bisa menang di Argentina. Pasalnya, itu adalah kemenangan perdana bagi Mooney VR46 Racing Team, yakni skuad balap Rossi yang mulai menjalani debut MotoGP pada 2021 tetapi baru menurunkan dua rider sekaligus pada 2022 lalu.

"Tentu kami sudah mengira bakal menang musim ini, karena kami sudah berusaha sangat keras. Kami telah bekerja dengan sangat baik sepanjang musim dingin. Luca dan Marco harus mengatasi semua masalah. Luca punya kelemahan di satu tempat, sementara Marco punya kelemahan di tempat lain," ujar Salucci, dikutip dari laman Speedweek.

"Saya pun menghabiskan banyak waktu di Academy sepanjang musim dingin demi mencari kemajuan yang mencolok. Itulah alasan saya mengharapkan kemenangan. Namun, tidak pada Grand Prix kedua, mungkin pada pertengahan musim. Ini terlalu dini. Sekarang, ini jadi bencana!" pungkas pria berusia 42 tahun itu lewat gurauannya.

(Tribunnews.com/Giri)

Berita Rekomendasi
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas