Wilda Nurfadhilah: Target Timnas Voli Putri Indonesia di SEA Games 2023 & Durasi TC Tak Berimbang
Wilda Nurfadhilah Sugandi menyampaikan soal target Timnas voli putri Indonesia di SEA Games 2023 dengan masa pemusatan latihan tak berimbang.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
![Wilda Nurfadhilah: Target Timnas Voli Putri Indonesia di SEA Games 2023 & Durasi TC Tak Berimbang](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pelatih-bandung-bjb-tandamata-alim-suseno-bersama-wilda-siti-nurfadhilah.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Pevoli Timnas Indonesia Wilda Nurfadhilah Sugandi menyampaikan uneg-uneg sekaligus aspirasinya jelang pagelaran SEA Games 2023 Kamboja.
Menurut kacamata Wilda Nurfadhilah, persiapan Timnas voli putri Indonesia menatap SEA Games 2023, Mei mendatang, terbilang mepet.
Terlebih dengan target yang diberikan kepada Timnas voli putri Indonesia ialah merengkuh medali perak alias minimal menggapai final SEA Games 2023, dirasa berat bagi Wilda.
Bukannya tanpa alasan mengapa pevoli yang menghantarkan Bandung BJB Tandamata juara Proliga 2023 ini menyampaikan hal tersebut.
Pemusatan latihan (TC) srikandi voli Indonesia bisa dikatakan mepet.
Baca juga: Prediksi Line-up Timnas Voli Putra Indonesia di SEA Games 2023: Rivan Tumpuan, Fahry & Boy Cadangan
Tim yang dibesut Alim Suseno ini baru mulai menjalani pemusatan latihan di Sntul, Bogor sejak 1 April lalu. Lebih lambat ketimbang tim putra di mana sudah berkumpul mulai 27 Maret.
Wilda juga menambahkan, dengan pemusatan latihan dengan durasi jangka pendek, dirasa sulit untuk memuluskan target menjadi juara dua pada SEA Games 2023.
"Jujur sebenarnya progressnya kurang sekali, tidak ada banyak perubahan, bahkan bisa dibilang sama karena dari persiapan untuk tahun sekarang bahkan hanya satu bulan, tidak ada TC (Training Camp) jangka panjang," ucap Wilda, dikutip dari BolaSport.
Meski demikian, diakuinya tidak ada yang mustahil, termasuk dia dan timnya mampu meraih keping medali perak.
Jika dikomparasikan dengan tim-tim rival, persiapan Timnas voli Indonesia memang terbilang grasa-grusu. Bagaimana tidak, tim voli Tanah Air melakukan masa pendadaran kurang dari satu bulan.
![Siti Wilda Nurfadhilah Sugandi, pevoli asal Jawa Barat yang pada Proliga 2023 membela klub asal Jawa Barat, Bandung BJB Tandamata.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/siti-wilda-nurfadhilah-sugandi.jpg)
Pun dengan agenda uji coba yang sudah dilakukan 'hanya' bertarung dengan tim lokal yang kelasnya berada di Livoli.
Berbeda dengan tim voli negara lain seperti Filipina yang melakukan TC ke Japang. Pun dengan Vietnam memanfaatkan kejuaraan AVC Women's sebagai persiapan untuk SEA Games kali ini.
Dan Thailand tidak perlu disangsikan lagi kualitasnya. Mereka memiliki TC jangka panjang lantaran agenda yang disusun, khususnya untuk sektor putri sudah jelas.
Thailand menjadi satu-satunya tim voli putri Asia Tenggara yang berlaga di Volleyball Nations League (VNL) alias Piala Dunia-nya bola voli.
"Jadi, benar-benar target (medali) perak itu cukup sulit sebenarnya. Tetapi, tidak ada yang tidak mungkin karena kami bisa fight lawan Vietnam."
"Kalau dibilang kurang, masih tetap kurang sih persiapan, mungkin dari PB untuk try out keluar tidak ada. Sebelum Proliga, seharusnya kami ada TC jangka panjang, mungkin nanti dipotong Proliga kami gabung lagi, itu tidak ada," tutur Wilda.
"Jadi, benar-benar pure satu bulan, pemain Proliga yang terbaik diambil, Kami TC, diharuskan kami dapat medali jadi kami cukup sulit untuk kami," aku Wilda.
Tetapi, kondisi tersebut harus diterima Wilda dan kawan-kawan.
"Kalau hal seperti itu (berbicara) tidak ada, bahkan sebelum tahun ini pada SEA Games 2021 tim putri hampir tidak dikirim. Apalagi, kami jadi SEA Games mandiri. Kadang berpikir, sayang saja anak-anak junior sekarang punya potensi yang luar biasa kayak Mega, Medi, dll," ucap Wilda.
"Terus tidak diberangkatkan karena tidak ada medali. Itu sangat disayangkan karena kami bagaimana bisa mendapat medali, sedangkan try out saja kami tidak pernah untuk SEA Games dan untuk jangka latihannya cuma sebentar. Jadi, pressure buat pelatih juga sangat berat."
Apa yang disampaikan oleh Wilda harapannya menjadi catatan khusus bagi PBVSI. Mengingat secara talenta, pevoli Indonesia dapat bersaing dengan Thailand.
"Kami tidak jauh dengan Vietnam. Bedanya mereka melalukan TC jangka panjang, mereka ikut try out ke luar, tidak hanya untuk SEA Games multievent, tetapi juga single event," ujar pevoli yang kini dikabarkan dekat dengan Doni Haryono.
"Bahkan, Filipina mungkin bisa lebih maju dari kita. Kami SEA Games melawan Filipina, tetapi di balik itu Filipina mengikuti kejuaraan lebih banyak," sambungnya.
"Bosan sih tidak, hanya sangat disayangkan saja. Saya merasakan perak pada 2017 itu sekali saja. Selebihnya saya merasakan perunggu terus," pungkas Wilda.
(Tribunnews.com/Giri)(BolaSport/Delia Mustikasari)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.