Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Soal Sanksi Penalti Marc Marquez, Repsol Honda Beri Contoh Buruk bagi Tim MotoGP 2023

Presiden FIM Jorge Viegas menilai penolakan atas sanksi dobel long lap penalti yang diberikan ke Marc Marquez dari Honda dapat menjadi contoh buruk.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Soal Sanksi Penalti Marc Marquez, Repsol Honda Beri Contoh Buruk bagi Tim MotoGP 2023
Toshifumi KITAMURA / AFP
Pembalap Tim Repsol Honda Marc Marquez dari Spanyol merayakan pole position di parc ferme selama kualifikasi kelas MotoGP Grand Prix Jepang MotoGP di Mobility Resort Motegi di Motegi, prefektur Tochigi pada 24 September 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden FIM Jorge Viegas menilai Repsol Honda memberikan contoh buruk bagi para tim MotoGP 2023 dalam memberi respons atas sanksi Marc Marquez.

Pembalap Repsol Honda Marc Marquez awalnya mendapatkan sanksi berupa double long lap penalty akibat menyeruduk Miguel Oliveira pada seri perdana MotoGP 2023 di Portimao, Portugal.

Namun kini sanksi Marc Marquez bak menjadi bola liar di MotoGP 2023 karena sebuah penolakan.

Tak sedikit penggemar bertanya, apa sih alasan Honda melakukan banding mengenai revisi hukuman Marc Marquez soal crash dengan Miguel Oliveira di MotoGP Portugal 2023.

Baca juga: Jadwal MotoGP Spanyol 2023 Live Trans7: Bezzecchi Waspadai Kejaran Bagnaia

Padahal Marc Marquez sudah mengaku bersalah dan menerima dengan double long lap penalty yang diberikan oleh FIM MotoGP Stewards Panel.

Ketika FIM merevisi kalimat double long lap penalty 'di Argentina' menjadi 'seri selanjutnya', kenapa Honda mesti kesal dan akhirnya melakukan banding soal sanksi Marc Marquez ini?

Honda merasa FIM Stewards tak memberikan hukuman dengan adil kepada rider andalannya.

Berita Rekomendasi

Pada awalnya Honda dan Marquez sudah memastikan berulang kali kepada Freddie Spencer selaku ketua Stewards, soal kalimat hukuman yang dijalani 'di Argentina'.

Setelah sudah pasti memang benar 'di Argentina' dan Spencer berulang kali dikonfirmasi, barulah Honda pun menerima sanksi tersebut.

Pebalap Honda Spanyol Marc Marquez membalap pada sesi kualifikasi kedua MotoGP Grand Prix Portugal di Sirkuit Internasional Algarve di Portimao pada 25 Maret 2023.
Pebalap Honda Spanyol Marc Marquez membalap pada sesi kualifikasi kedua MotoGP Grand Prix Portugal di Sirkuit Internasional Algarve di Portimao pada 25 Maret 2023. (PATRICIA DE MELO MOREIRA / AFP)

Di waktu yang sama, pihak medis menegaskan Marquez harus menjalani operasi yang berimbas absen pada seri kedua MotoGP 2023.

Namun Stewards membuat vonis yang membuat Honda berang dengan mengubah sanksi Marc Marquez tetap berlaku di seri selanjutnya, yakni Amerika.

Sikap plin-plan dari Stewards itulah yang membuat rasanya revisi hukuman tersebut tak adil. Honda pun mengajukan banding saat itu.

Jadi banyak pihak menilai tak ada yang salah dari protes banding pabrikan sayap mengepak ini.

Yang salah sejak pertama adalah Stewards yang tak memberikan hukuman jelas kepada juara dunia delapan kali tersebut.

Jadi baik pihak yang mendukung penalti, dan juga Honda yang kena penalti, sama-sama melawan keputusan revisi ini.

Hal itulah yang jadi pegangan raksasa Jepang ini untuk memenangkan sidang banding soal revisi hukuman ridernya.

Presiden FIM Jorge Viegas mengamini bahwa Stewards dalam mengambil keputusan memang tergolong salah.

"Ini seperti sepak bola, seorang wasit salah dalam mengabil keputusan dan membutuhkan VAR untuk meninjau lagi seperti apa seharusnya keputusan diambil," buka Viegas, dikutip dari laman Motosan.

"Situasinya jelas, Marquez melakukan apa yang dia lakukan dan menyetujui sanksi. Steward menulis penalti yang tidak jelas, jadi saya meminta mereka untuk membuatnya lebih jelas, dan tim Honda mengajukan banding , sehingga saya berbicara dengan Puig secara pribadi," sambungnya

Namun Viegas juga memiliki sudut pandang tersendiri atas sikap Honda. Menurutnya, pabrikan Jepang ini memberikan contoh kurang baik.

Karena sejak awal Marc Marquez sudah komitmen untuk menerima hukumannya.

"Secara pribadi, jika itu Marc , saya akan mematuhi sanksi, tanpa banding, karena sekarang dia telah memberi orang contoh (buruk) untuk tak mau melakukan hukuman (sanksi) jika mereka melakukan kesalahan, itu tidak benar," pungkasnya.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas