IOX 2023 PALA: Hanya Setengah Peserta Indonesia Offroad Expedition Yang Sukses Masuk BC 3
Seluruh peserta IOX 2023 PALA, dilepas start di Kantor Walikota Pagar Alam pada hari Minggu, tanggal 7 Mei 2023
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, PAGAR ALAM - Setelah seluruh peserta menjalankan scrutineering kendaraan pada Sabtu, 6 Mei 2023, dan malam jamuan makan malam oleh Walikota Pagar Alam, seluruh peserta IOX 2023 PALA, dilepas start di Kantor Walikota Pagar Alam pada hari Minggu, tanggal 7 Mei 2023 yang menandai dimulainya event IOX 2023 PALA, Pagar Alam ke Lampung, selama 14 hari menempuh jarak 689 Km.
Tahap scrutineering (pemeriksaan kendaraan), yang dilaksanakan sehari sebelum start, merupakan saat paling menentukan peserta bisa mengikuti start atau tidak. Bukan hanya kendaraan yang di periksa, juga kesiapan spareparts, logistic, obat-obatan, dan administrasi peserta.
Tercatat cukup banyak peserta yang gagal memenuhi syarat sehingga harus melengkapi atau memperbaiki dan di scruut ulang hingga lulus.
Semua peserta diperlakukan sama, tanpa perbedaan, akibatnya kendaraan Ketua IOX, Ketua Panitia, Sekretaris IOX, dan beberapa pengurus IOX gagal untuk bisa langsung lolos scruut dan harus memperbaiki serta mengulang scruut hingga lulus.
Standard scruut di IOX memang terkenal berat dan tegas tanpa kompromi, mengingat beratnya medan yang akan dijalani peserta, scruut untuk memastikan setiap peserta siap dan akan mampu mengatasi masalahnya secara mandiri.
Satu peserta nyaris gagal start karena gagal di tahap scruut ini, namun saat sebelum start dimulai peserta mampu memperbaiki kekurangannya, dan berhasil start.
Hari ke-1: Start dan trip ke BC 1 Kibuk.
Tercatat 52 kendaraan start pada hari minggu pagi, tanggal 7 Mei 2023. Peserta selanjutnya mengelilingi kota Pagar Alam dan setelahnya langsung menuju Base Camp (BC) 1 di Kibuk, Pagar Alam, untuk persiapan off-road super ekstrim di track menuju BC 2 di Lengkenay, di kaki Gunung Dempo.
Walau medan off-road dari kota Pagar Alam menuju BC 1 tidak terlalu ekstrim, terdapat beberapa peserta yang mulai mengalami masalah, khususnya di track akhir menjelang masuk BC 1 yang hawanya sangat dingin ditambah angin yang juga kencang.
Hari ke-2 : BC 1 Kibuk – BC2 Lengkenay : Siksaan Tanjakan
Pada hari ke-2, peserta melanjutkan perjalanan menuju BC2 Lengkenay di kaki Gunung Dempo, naik dari ketinggian 1000-an meter menuju ke ketinggian 1800 meter. Sejak awal start dari BC 1, peserta langsung disuguhkan dengan tanjakan tajam panjang diatas tanah gembur serta akar pohon yang melintang disana sini. Seluruh peserta sejak start, sudah harus menggunakan winch motor listriknya nyaris tanpa putus hingga masuk ke BC2.
Menurut Alpian Piuk, Ketua Panitia IOX 2023 PALA, track BC1 ke BC2, merupakan track super ekstrim yang akan menjadi ujian winch masing-masing peserta, mengingat winch akan menjadi andalan utama semua peserta untuk berhasil melewati medan tanjakan yang berat di track tersebut.
“Kalau altenator kendaraan peserta tidak mumpuni, maka motor winch akan terbakar bila dipaksa bekerja keras” kata Piuk. Hal ini terbukti dengan bermasalahnya winch pada sebagian peserta yang motor winchnya mengalami kerusakan terbakar akibat altenator yang kurang mumpuni.
Berdasarkan data panitia, untuk hari kedua event, dari 52 peserta yang start dari BC 1 Kibuk, tercatat hanya 28 kendaraan yang sukses memasuki BC 2, dimana 20 kendaraan tercecer di track diantara BC 1 dan BC 2, dan ada 4 kendaraan yang masih tertahan di BC 1 karena kendaraan bermasalah.
Hari ke-3: BC2 Lengkenay – BC3 Burung Dinang
Berdasarkan data hari ke-3 pelaksanaan event IOX 2023 PALA, tercatat hanya 28 kendaraan atau sekitar setengah dari 52 kendaraan peserta IOX 2023 PALA yang sukses memasuki BC 3 Burung Dinang, Pagar Alam.
Menurut Alpian Piuk, Ketua Panitia IOX 2023 PALA, sedikitnya jumlah peserta yang sukses memasuki BC 3, disebabkan peserta masih tercecer di belakang akibat peserta kesulitan menghadapi medan tanjakan yang berat dari BC 1 Kibuk, Pagar Alam ke BC 2 Lengkenay, Gunung Dempo, Pagar Alam. Bahkan sampai hari ketiga masih ada peserta yang tertinggal di BC1.
Kondisi track menuju BC3 relatif ringan walau ada 3x winch akibat harus melewati tiga sungai kecil. Saat malam hari, Walikota Pagar Alam menjamu seluruh peserta dengan sate ayam dan durian Sumatera.
Hari ke-4: BC3 Burung Dinang ke BC4 Deduhuk: Cooling Down
Setelah tiga hari peserta melalui track ekstrim, di hari ke-4, 28 peserta yang berhasil memasuki BC 3, keluar dari track untuk melakukan perjalanan aspal menuju BC 4 Deduhuk sekitar 70 Km. Sedangkan sisanya yaitu 24 kendaraan masih berjuang keluar dari BC 2 dan BC3. Diharapkan seluruh peserta sudah bisa bergabung kembali (regrouping) di BC4.
Hari ke-4 ini, sifatnya cooling down, untuk mengisi BBM, logistic peserta, perbaikan beberapa kendaraan peserta yang bermasalah yang membutuhkan fasilitas bengkel untuk perbaikan.
Sampai hari ke-4 ini, tercatat 2 crew peserta yang mengalami sakit dan cedera. Satu crew Tim Badak diduga sakit tipus telah diterbangkan kembali ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut. Satu crew lainnya cedera kaki, telah dibawa ke RSUD Basemah, Pagar Alam, untuk perawatan. Walikota Pagar Alam telah turun tangan langsung membantu memfasilitasi ke RSUD Basemah.
Saat berita ini dibuat, seluruh peserta sedang bergerak menuju BC 4 Deduhuk dimana peserta akan melakukan baksos pelepasan benih ikan 10 ribu bibit ikan dan berkemah di pinggiran danau di Deduhuk.