Variasi block yang diperlihatkan Bayankhongor sempat membuat Bhayangkara Presisi kesulitan untuk mencetak poin, kedudukan berimbang 9-9.

Akan tetapi perolehan poin skuad asuhan Jeff Jiang Jie kembali mengalir deras berkat banyaknya eror yang dilakukan tim lawan.

Pemain Bayankhongor sering melakukan kesalahan dalam hal receive maupun servis.

Hasilnya, set pertama berhasil dimenangkan oleh Jakarta Bhayangkara Presisi lewat kedudukan 25-19.

Pada babak kedua, tim lawan mencoba untuk menyamakan kedudukan. Mereka sempat unggul 1-4 di awal set kedua.

Momentum ini tak bisa dipertahankan oleh Bayankhongor setelah Jakarta Bhayangkara Presisi berhasil membalikkan kedudukan di angka 10-7.

Yuda Mardiansyah Putra juga mulai dimainkan menggantikan Hernanda Zulfi. Dia berhasil mengukir poin pertamanya melalui monster block one on one dengan quikcer Bayankhongor.

Perfoma apik nan cerdas juga diperlihatkan Javad. Pevoli yang berstatus sebagai penggawa Timnas Iran ini lebih bermain taktis ketimbang melepaskan spike sekeras mungkin.

Beberapa kali sumbangan poin dari sang outside hitter ini tercipta melalui touch block. Javad memilih untuk mengincar touch block ketika spikenya sudah 'dipayungi' oleh pemain lawan.

Superioritas permainan Jakarta Bhayangkara Presisi kian tak terbendung pada set kedua.

Mereka unggul 2-0 setelah meraih kemenangan di kedudukan 25-15.

Pada gim penentuan, Bhayangkara Presisi mampu unggul cukup telak lewat kedudukan 7-1.

Runner-up Proliga 2023 ini menutup pertandingan tiga set langsung setelah menang di angka 25-14.

Klasemen Grup E Voli AVC Men's Club 2023

(Tribunnews.com/Giri)