Duel Lawan Marc Marquez Bak Sebuah Candu bagi Semua Pembalap di MotoGP 2023
Tumpuan Repsol Honda Marc Marquez dilabeli sebagai pembalap terbaik, dan menjadi candu untuk mengalahkannya di MotoGP 2023
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih rider Pramac Ducati, Fonsi Nieto, memandang duel melawan dan mengalahkan Marc Marquez bak sebuah candu bagi setiap rivalnya di MotoGP 2023.
Mau tak mau Marc Marquez diakui sebagai pembalap terbaik, tak cuma di MotoGP 2023 saja, namun pada era sekarang.
Meski dalam hal gelar juara dunia belum sebanyak Valentino Rossi atau bahkan Giacomo Agostini, ada sejumlah aspek yang layak untuk menyematkan label rider terbaik kepada Marc Marquez.
Pada pagelaran MotoGP 2023, Marc Marquez memang tengah mengalami periode sulit.
Baca juga: Jadwal MotoGP Italia 2023 Lengkap Jam Tayang Trans7: Quartararo Balik ke Settingan Motor Tahun 2021
Setelah kondisinya benar-benar prima, meski tidak 100 persen akibat cedera, namun soal fisik bukan menjadi masalah utama bagi pembalap andalan Repsol Honda ini.
Pengembangan RC213V yang terbilang jalan di tempat membuat Marc Marquez kesulitan dalam bersaing secara konsisten di grid depan.
Merujuk kepada posisi Marc Marquez di tabel klasemen, rider asal Spanyol ini bisa dibilang tak masuk dalam perburuan gelar juara dunia.
Marc Marquez kini membukukan 12 poin dan berada di peringkat ke-19.
Pembalap yang kini tengah dikabarkan menjalin kisah asmara dengan Gemma Pinto ini, berjarak 82 poin dari pemuncak klasemen, Francesco Bagnaia yang menggawangi Ducati Lenovo Team,
Namun terlepas apapun kondisinya kini, kehadiran Marc Marquez memang sangat dibutuhkan oleh pihak MotoGP.
Keberadaan empunya nomor #93 ini sangat dinanti dalam hal mendongkrak popularitas.
Pun dengan para rider rivalnya, mampu mengalahkan Marc Marquez merupakan sebuah kebanggaan. Bahkan cenderung sebagai candu.
Hal itu disampaikan oleh mantan pembalap road race sekaligus pelatih Jorge Martin dan Johann Zarco dari tim Pramac, Fonsi Nieto.
"Pada MotoGP Prancis kemarin ada pertarungan sengit antara Martin dan Marquez. Saya tahu Marc (Marquez) adalah pembalap yang tangguh, jadi untuk berduel dengannya harus sabar," buka Nieto, dikutip dari laman Motosan.
"Battle dan menang atas Marc Marquez merupakan keinginan semua pembalap di MotoGP (2023)."
"Bukan hanya sebuah gengsi dan kebanggaan, namun juga memberikan perasaan lebih (candu), bagaimana setiap kali bisa mengalahkan pembalap yang disebut-sebut sebagai yang terbaik di era kini," sambung pelatih asal Spanyol.
Menurutnya, tidak ada cara lain ketika berduel melawan Marquez kecuali meladeninya hingga ditemukan siapa yang menjadi pemenang.
"Tidak, seorang pembalap tak mungkin mencari aman dalam hal duel, apalagi melawan Marquez."
"Saya senang dengan pembalap seperti dia, memilih untuk jatuh daripada kehilangan muka berbaris di grid belakang. Dia rider yang setia (kepada Honda) dalam kondisi apapun," sambung Fonsi Nieto.
Marc Marquez memang mengalami DNF alias tidak bisa merampungkan balapan akibat kecelakaan ketika menyisakan dua lap putaran akhir. Saat itu dia duduk di posisi kedua tengah berduel melawan Martin.
Namun sisi positif yang diberikan, Marquez mampu bersaing di grid depan meski pengembangan RC213V motor Honda jauh dari kata memuaskan.
(Tribunnews.com/Giri)